Sekjen KKP sesalkan laporan penangkapan ikan yang tak akurat

id Sekjen

Sekjen KKP sesalkan laporan penangkapan ikan yang tak akurat

Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Nilan Perbowo sedang memberikan sambutan saat peresmian gedung kantor baru Stasiun PSDKP Kupang di Kupang, Kamis (6/9). (ANTARA Foto/Asis Lewokeda)

"Laporan kegiatan hasil tangkapan ikan selama ini, umumnya tidak akurat, dan sangat berpotensi merugikan negara maupun stok sumber daya perikanan itu sendiri," kata Nilanto Perbowo.
Kupang (AntaraNews NTT) - Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nilanto Perbowo menyesalkan laporan hasil tangkapan ikan yang tidak akurat dari kapal-kapal ikan yang berkapasitas di atas 30 GT.

"Laporan kegiatan hasil tangkapan ikan selama ini, umumnya tidak akurat, dan sangat berpotensi merugikan negara maupun stok sumber daya perikanan itu sendiri," kata Nilanto Perbowo di Kupang, Kamis (6/9).

Nilanto Perbowo yang juga menjabat Pelaksana Tugas Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP itu berada di Kupang dalam rangka meresmikan bangunan kantor baru Stasiun PSDKP Kupang yang terletak di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Alak, Kota Kupang.

Dalam kesempatan itu, ia mengemukakan bahwa banyak laporan hasil tangkapan ikan dari wilayah perairan Indonesia, umumnya disampaikan tidak akurat atau tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. 

"Saya jadi bertanya-tanya, kenapa laporan hasil tangkapan ikan selalu disampaikan tidak akurat. Apakah ada unsur kesengajaan di balik laporan yang tidak akurat itu," katanya dalam nada tanya.

Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan untuk terus mempelajari laporan-laporan yang disampaikan setiap pemilik kapal ikan di atas 30 GT.

Baca juga: Ikan Tuna-Cakalang jadi primadona ekspor NTT
Baca juga: Nelayan cakalang kesulitan pasokan umpan
Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Nilan Perbowo sedang menandatangani prasasti peresmian gedung kantor baru Stasiun PSDKP Kupang di Kupang, Kamis (6/9). (ANTARA Foto/Asis Lewokeda) 

"Kami ingin memastikan laporan yang masuk betul-betul sesuai dengan keadaan apa adanya. Ikan yang ditangkap satu ton, tapi yang dilaporkan cuma 10 kilogram. Ini kan gak benar lagi," katanya.

Nilanto, apabila kapal berukuran 100 GT di daerah tangkap tertentu tidak mungkin hanya melaporkan hasil tangkapan 10-25 ton saja per tahun.

Ia meminta agar laporan hasil tangkapan disampaikan secara jujur untuk menghindari terjadinya kerugian negara terhadap penerimaan negara atas pemanfaatan sumber daya perikanan.

Selain itu, KKP juga ingin mengetahui secara pasti tingkat pemanfaatan sumber daya perikanan dari waktu ke waktu di suatu daerah untuk mengukur keberlanjutan pemanfaatannya di masa yang akan datang.

"Ini semua tujuannya agar sumber daya perikanan kita bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan, dan itu kembali pada peran masyarakat nelayan kita. Maka, jujur dalam memberikan laporan itu, menjadi harapan kita bersama," katanya.
Hasil tangkapan nelayan Cakalang