Kampung adat Bondo Maroto ludes terbakar

id TERBAKAR

Kampung adat Bondo Maroto ludes terbakar

Sebuah perkampungan adat di Sumba Barat, Pulau Sumba, NTT ludes dilalap si jago merah. (ANTARA Foto/dok)

Kampung adat Bondo Maroto, salah satu destinasi wisata budaya di Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (11/9) dini hari ludes terbakar.
Kupang (AntaraNews NTT) - Kampung adat Bondo Maroto, salah satu destinasi wisata budaya di Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (11/9) dini hari ludes terbakar.

Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumba Barat, Viktor Umbu Sulung yang dikonfirmasi Antara dari Kupang, Selasa (11/9) mengatakan kebakaran itu menghanguskan 16 rumah adat milik masyarakat adat yang terbakar Senin (10/9) pukul 01.00 Wita dini hari.

Menurut Umbu, belasan rumah adat di Desa Kalambe Kuni, Kecamatan Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat itu merupakan salah satu kampung adat masyarakat setempat. "Hanya satu rumah saja yang tidak terbakar dalam peristiwa itu," kata Umbu.

Ia mengatakan, kebakaran itu berlangsung dengan cepat karena seluruh bangunan rumah adat beratap alang-alang. "Api dengan cepat merembet ke semua bangunan yang ada di kampung adat itu," katanya.

Umbu mengaku belum diketahui penyebab terjadinya kasus kebakaran 16 rumah adat Bondo Maroto merupakan salah satu situs budaya di daerah itu.

Baca juga: Kampung adat Gurusina di Ngada terbakar
Baca juga: Mama dan Anak Tewas Terbakar
Sebuah perkampungan adat di Sumba Barat, Pulau Sumba, NTT ludes dialalap si jago merah. 
"Penyebabnya belum diketahui karena peristiwa kebakaran ini terjadi pada malam hari. Ada yang informasi yang menyatakan akibat lampu pertomax namun belum bisa dipastikan," katanya.

Ia mengatakan, peritiwa kebakaran itu tidak menyebabkan adanya korban jiwa namun sekitar 28 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal.

Data korban
Saat ini, BPBD setempat sedang melakukan pendataan terhadap korban bencana alam kebakaran kampung adat Bondo Maroto guna mempermudah pendistribusian bantuan.

"Saat ini, kami masih melakukan pendataan terhadap korban bencana alam kebakaran kampung adat Bundo Maroto untuk mempermudah pendistribusian bantuan," kata Umbu Sulung.

Ia mengatakan, petugas BPBD setempat masih berada di lokasi kebakaran untuk melakukan validasi data korban kebakaran karena satu rumah adat dihuni lebih dari satu keluarga.

"Memang ada 16 rumah adat yang terbakar namun biasanya dalam rumah adat dihuni lebih dari satu kepala keluarga," katanya.

Dia menambahkan, BPBD juga melakukan pendataan terhadap siswa sekolah yang juga tertimpa musibah dalam peristiwa itu.
Salah satu perkampungan adat di Sumba, NTT 
"Kami akan memberikan bantuan pakaian seragam serta buku-buku pendidikan bagi siswa yang mengalami musibah dalam kebakaran ini," katanya menegaskan.

Ia mengatakan, BPBD telah mendistribusikan bantuan makan dan minuman untuk korban kebakaran yang masih berlindung di rumah warga kampung adat Bundo Maroto di Desa Kalambe Kuni, Kecamatan Kota Waikabubak.

Ia memastikan, pemerintah Kabupaten Sumba Barat akan memberikan bantuan untuk pembangunan kembali 16 rumah adat yang menjadi situs budaya masyarakat Sumba Barat itu.

Untuk diketahui 16 rumah adat Bundo Maroto di Desa Kalambe Kuni, salah satu destinasi wisata budaya di Sumba Barat pada Selasa (10/9) pukul 01.00 dini hari ludes dilalap sijago merah.

Kebakaran yang menghanguskan 16 unit rumah dari 17 unit rumah adat di kampung adat itu terbakar dengan cepat karena seluruh bangunan beratap alang-alang yang mudah terbakar.