Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun El Tari Kupang Ota Welly Jenni Thalo mengatakan wilayah perairan Nusa Tenggara Timur ikut terkena dampak siklon tropis Mangkhut yang saat ini sedang melanda wilayah utara Indonesia.
"Wilayah perairan di NTT yang terkena dampak siklon tropis Mangkhut antara lain, perairan selatan Flores, Selat Ombai, Pulau Sabu, Laut Sawu, perairan Laut Timor, perairan selatan Kupang dan Pulau Rote," katanya kepada Antara di Kupang, Sabtu (15/9).
Siklon tropis besar tersebut sedang menuju wilayah Filipina pada Kamis (13/9) dengan disertai angin kencang dan hujan lebat. Siklon tropis Mangkhut diperkirakan akan menerjang negara itu pada akhir pekan, sebelum kemudian mengarah ke China.
Kantor Berita AFP melaporkan, siklon tropis yang telah sampai di Kepulauan Marina Utara ini melaju melintasi Pasifik dengan kecepatan angin maksimal 255 km/jam.
Pihak berwenang menyatakan, sekitar 10 juta orang di Filipina berada di jalur badai, belum termasuk jutaan lainnya di pesisir China yang padat penduduk.
Ribuan orang mulai mengungsi di daerah pantai ujung utara pulau Luzon, Filipina, di mana badai diprediksi akan mencapai daratan pada Sabtu (15/9/2018).
Baca juga: Siklon Marcus picu gelombang tinggi di NTT
Baca juga: Kekuatan siklon Marcus terhambat udara fluktuatifSebagai informasi, ada sekitar 20 siklon tropis dan badai yang menghantam Filipina setiap tahunnya sehingga menewaskan ratusan orang. Akibatnya, lebih dari 7.350 orang tewas dan lainnya hilang di seluruh Filipina tengah pada November 2013.
Terkait siklon tropis Mangkhut, badan cuaca nasional menyatakan Mangkhut akan menjadi siklon tropis terkuat pada tahun ini. Selain Filipina, Hong Kong diperkirakan juga akan dilewati siklon Mangkhut dan kini sedang bersiap-siap.
Menurut Jenni Thalo, pada wilayah-wilayah peraian laut ini, tinggi gelombang berkisar antara 1,5-2,5 meter.
Wilayah perairan laut lainnya yang terkena dampak adalah wilayah perairaan Selatan Sumba, Samudera Hindia di selatan Nusa Tenggara Timur dan selat Sumba dengan tinggi gelombang 2,5-4.0 meter.
Siklon tropis Mangkhut dengan pusat tekanan 905 hPa di Samudera Pasifik Timur Filipina dengan kecepatan angin maksimum 110 KT.
Pola angin Timuran mencapai 37 km/jam di perairan Enggano hingga Lampung, perairan Selatan Banten hingga Jawa Barat dan Laut Arafura mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sejumlah wilayah perairan laut Indonesia, termasuk NTT.
Baca juga: Bibit siklon tropis mendekati NTT
Baca juga: Tropis Joyce mulai menjauhi NTTWilayah-wilayah perairan laut itu antara lain, perairan Barat Kepulauan Mantawai, perairan Bengkulu hingga Barat Lampung, Samudra Hindia Barat Mantawai hingga Lampung dan selat Sunda bagian Selatan.
Dalam hubungan dengan itu, BMKG mengimbau masyarakat dan kapal-kapal yang melakukan aktivitas di pesisir Barat Sumatera, selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), serta daerah lainnya, khususnya yang terkena dampak siklon tropis Mangkhut.