19.576 ekor ternak bebas PMK dikirim dari Pulau Flores

id PMK, ternak, karantina pertanian, labuan bajo, flores, manggarai barat, NTT

19.576 ekor ternak bebas PMK dikirim dari Pulau Flores

Kepala Pusat Kepatuhan Kerja sama Informasi Perkarantinaan (KKIP) Junaidi memantau kesehatan ternak sapi di kawasan Sernaru Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Sabtu (25/6/2022) (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)

Jangan takut dengan PMK apalagi sapi yang keluar dari NTT karena sudah sesuai prosedur ketat dan dijamin bebas PMK...

Labuan Bajo (ANTARA) - Sebanyak 19.576 ekor ternak bebas penyakit mulut dan kuku (PMK) telah dikirim dari Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur untuk memenuhi kebutuhan ternak di luar daerah.

"Dari Januari 2022 sampai Juni 2022 itu dikirim 3.291 ekor sapi, 14.144 ekor kambing, 273 ekor kuda, dan 1.868 ekor kerbau. Ini harus jaga konsisten supaya ternak bebas PMK," kata Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende Kostan saat mendampingi Kepala Pusat Kepatuhan Kerja sama Informasi Perkarantinaan (KKIP) Junaidi mengunjungi peternak sapi di kawasan Sernaru Labuan Bajo, Sabtu, (25/6/2022).

Pulau Flores merupakan daerah penyuplai ternak baik sapi, kambing, dan kerbau ke Bekasi, Jawa, Jeneponto, dan Kalimantan Selatan.

Oleh karena itu pentingnya memperketat wilayah NTT khususnya Flores untuk tetap bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).

Atas dasar itu, Stasiun Karantina Pertanian Ende memperketat semua pengawasan di pintu-pintu masuk dan ke luar, khususnya kapal dari wilayah zona merah seperti Surabaya, Sape, dan Makassar.

Dia mengatakan kondisi zona hijau itu harus terus dijaga agar ternak bisa bebas dari PMK.

"Ini harus jaga konsisten supaya ternak bebas PMK. Kami langsung ke peternak dan pelaku usaha, kita sampaikan bebas PMK, kita upaya jaga," ucap dia melanjutkan.

Seorang peternak bernama Irfan (44) mengatakan terus menjaga kesehatan hewan agar tidak ada penyakit pada ternak miliknya.

Dia juga menyebut tidak ada kendala yang dialami selama mengirimkan ternak ke Sulawesi dan Jakarta karena dia menjalankan prosedur yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.

Namun, dia berharap pihak Karantina Pertanian bisa menyiapkan kandang di Labuan Bajo agar para pengusaha/peternak tidak kebingungan mencari tempat untuk memelihara ternak di Manggarai Barat.

"Ini daerah wisata, kalau terlepas, kita kena denda dari pemerintah daerah. Tolong diupayakan dibuatkan kandang ternak karantina di Manggarai Barat," pinta Irfan.

Sementara itu Kepala Pusat Kepatuhan Kerja sama Informasi Perkarantinaan (KKIP) Junaidi menekankan agar masyarakat tidak khawatir dengan ternak yang dikirim dari Flores, khususnya menjelang Idul Adha.

Dia memastikan hewan ternak khususnya sapi di Pulau Flores bebas PMK karena sesuai dengan prosedur ketat.

"Jangan takut dengan PMK apalagi sapi yang keluar dari NTT karena sudah sesuai prosedur ketat dan dijamin bebas PMK," kata dia.

Baca juga: Pemkab Nagekeo karantina hewan sebelum dikirim ke luar daerah

Baca juga: Pengiriman ternak sapi dari NTT meningkat di tengah PMK

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 19.576 ekor ternak bebas PMK telah dikirim dari Pulau Flores