Kupang (AntaraNews NTT) - Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (KIPM) Kupang mencatat ekspor ikan tuna loin dari Nusa Tenggara Timur ke Jepang sebanyak 12,5 ton pada Agustus 2018.
Kepala Stasiun KIPM Kupang Jimmy Elwaren di Kupang, Rabu (26/9) mengemukakan tuna loin merupakan salah satu komoditi dominan yang di ekspor ke Jepang pada Agustus dengan nilai mencapai 86.302 dolar AS.
Selain ke negara tujuan Jepang, ekspor tuna loin beku juga dilakukan ke Brunei Darussalam sebanyak 200 kilogram.
Dijelaskannya, ekspor tuna loin ke Jepang yang dilakukan melalui Surabaya, Jawa Timur, mengalami peningkatan setidaknya pada lima bulan terkahir.
Peningkatan ini, lanjutnya, didukung dengan aktivitas nelayan tangkap di daerah itu yang mulai membaik setelah kondisi cuaca buruk.
Pihaknya mencatat ekspor tuna loin pada April 2018 sebanyak 5,69 ton, kemudian Mei 5,9 ton, Juni 8,6 ton, dan Juli 9,4 ton, dan terus meningkat hingga Agustus sebanyak 12,5 ton.
Baca juga: Korsel menggemari cakalang dari NTT
Baca juga: NTT ekspor 18,8 ton cakalang ke Australia
"Permintaan dari Jepang juga relatif selalu ada setiap bulan meskipun jumlahnya bervariasi sesuai kebutuhan negara pembeli tersebut," katanya.
Jimmy mengatakan komoditi ikan tuna loin merupakan salah satu produk unggulan perikanan yang diekspor dari provinsi setempat, selain komoditi ikan cakalang.
Ia mengakui permintaan ekspor yang paling banyak relatif masih didominasi ikan cakalang seperti ekspor pada Agustus mencapai 24 ton ke negari Bunga Sakura itu.
"Cakalang memang masih menjadi primadona ekspor menyusul ikan tuna dan ikan-ikan dasar lainnya. Namun dua komoditi utama (cakalang dan tuna) ini selalu diminati terutama dari Jepang, " katanya.
NTT ekspor 12,5 ton tuna ke Jepang
Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (KIPM) Kupang mencatat ekspor ikan tuna loin dari Nusa Tenggara Timur ke Jepang sebanyak 12,5 ton pada Agustus 2018.