Kupang (AntaraNews NTT) - Korea Selatan mulai menggemari ikan cakalang dari Nusa Tenggara Timur, setelah diekspor sebanyak 240 kilogram ke negeri Gingseng itu sebagai uji coba pada Juli 2018.
"Pada Juli 2018, Korsel meminta 240 kilogram cakalang dari NTT untuk uji coba," kata Kepala Stansiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (KIPM) Jimmy Elwaren kepada Antara di Kupang, Sabtu (25/8).
Menurut dia, permintaan ekspor ikan dalam jumlah kecil itu biasanya digunakan untuk sampel. "Ketika kualitas komoditi itu sesuai dengan yang diinginkan, maka permintaan selanjutnya akan jauh lebih besar jumlahnya," ujar Jimmy.
Ia mengatakan sampai sejauh ini permintaan ekspor ikan cakalang dari provinsi berbasiskan kepulauan itu masih didomasi Jepang yang hampir selalu ada setiap bulan.
Ekspor cakalang ke Jepang dalam empat bulan terakhir berupa cakalang asap sebanyak 24,3 ton menyusul 12 ton lagi pada Mei 2018, sebanyak 25,3 ton cakalang beku, 22,7 ton cakalang asap pada Juni 2018, dan 21,8 ton cakalang beku pada Juli 2018.
"Memang produk ikan cakalang dari NTT itu lebih diminati negara-negara pembeli dari Asia seperti Jepang, dan beberapa negara lain namun tidak rutin setiap bulan," katanya.
Jimmy menambahkan, ekspor ikan cakalang pada Juli 2018 juga ditujukan untuk sejumlah negara lain selain Jepang seperti ke Australia sebanyak 18,8 ton, dan Timor Leste 7,5 ton.
"Ekspor ini masih dilakukan melalui jalur laut dengan transit di Surabaya, Jawa Timur, kecuali ke Timor Leste yang dilakukan melalui jalur darat karena berbatasan langsung dengan NTT," katanya.
Baca juga: NTT ekspor 22,7 ton cakalang ke Jepang
Baca juga: China uji coba produk ikan cakalang dari NTT
Korsel menggemari cakalang dari NTT
Korea Selatan mulai menggemari ikan cakalang dari Nusa Tenggara Timur, setelah diekspor sebanyak 240 kilogram ke negeri Gingseng itu sebagai uji coba pada Juli 2018.