Dolar sedikit menguat karena pedagang tunggu data AS

id kurs dolar,indeks dolar,laju inflasi,kebijakan Fed,Boris Johnson,data ekonomi

Dolar sedikit menguat karena  pedagang tunggu data AS

Ilustrasi - Dolar AS dihitung oleh seorang bankir di bank di Westminster, Colorado, Amerika Serikat. ANTARA/REUTERS/Rick Wilking/aa.

Apa yang diperkirakan dalam pertemuan Fed Juli didasarkan pada angka inflasi yang cukup tinggi. Kami menduga itu akan terjadi...
New York (ANTARA) - Dolar sedikit menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat, 8/72022 pagi WIB), setelah secara singkat meluncur ke level terendah baru dua dekade, dan sterling bertahan mempertahankan kenaikan setelah Boris Johnson mengatakan dia berhenti sebagai Perdana Menteri Inggris.

Investor menunggu data pekerjaan AS pada Jumat waktu setempat dan indeks harga konsumen minggu depan, yang akan menandakan laju inflasi dan apakah Federal Reserve akan terus secara agresif menaikkan suku bunga.

"Apa yang diperkirakan dalam pertemuan Fed Juli didasarkan pada angka inflasi yang cukup tinggi. Kami menduga itu akan terjadi," kata Bipan Rai, kepala strategi valas Amerika Utara di CIBC Capital Markets di Toronto.

"Bagi kami itu menunjukkan dolar AS masih akan menjadi mata uang yang unggul," kata Rai.

Bank sentral AS akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin akhir bulan ini dan kemungkinan besar akan memberikan kenaikan 50 basis poin pada pertemuan kebijakan berikutnya pada September, Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan pada Kamis (7/7/2022).

Indeks dolar, ukuran nilai dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,065 persen menjadi 107,11 setelah mencapai puncaknya di 107,27 pada Rabu (6/7/2022), level yang tidak terlihat sejak akhir 2002.

Euro turun 0,26 persen menjadi 1,0157 dolar setelah menetapkan level terendah baru dalam dua dekade 1,01445 pada Kamis (7/7/2022).

Investor bergulat dengan risiko resesi dan apakah kenaikan suku bunga akan dihentikan karena permintaan global berkurang.

"Paritas dalam jangkauan, dan orang dapat memperkirakan pasar ingin melihatnya sekarang," kata Moritz Paysen, penasihat mata uang dan suku bunga.

Menurut George Saravelos, kepala penelitian valas global di Deutsche Bank, "jika Eropa dan AS tergelincir ke dalam resesi di triwulan ke-3 sementara The Fed masih menaikkan suku bunga, level ini (0,95-0,97 dalam euro/dolar AS) dapat tercapai.

Baca juga: Rupiah dibuka menguat dibayangi pengetatan moneter

Baca juga: Saham global terangkat rebound minyak




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dolar sedikit menguat karena para pedagang tunggu data utama AS