Chicago (ANTARA) - Harga emas merosot pada akhir perdagangan Selasa (Rabu, 30/8/2022 pagi WIB), memperpanjang penurunan untuk sesi ketiga berturut-turut, tertekan oleh data ekonomi Amerika Serikat yang lebih kuat dari perkiraan namun pelemahan dolar AS menahan kerugian logam kuning lebih lanjut.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, jatuh 13,4 dolar AS atau 0,77 persen, menjadi ditutup pada 1.736,30 dolar AS per ounce. Emas berjangka menetap di level terendah sejak akhir Juli.
Emas berjangka turun tipis 0,10 dolar AS atau 0,01 persen menjadi 1.749,70 dolar AS pada Senin (29/8/2022), setelah anjlok 21,60 dolar AS atau 1,22 persen menjadi 1.749,80 dolar AS pada Jumat (26/8/2022), dan terangkat 9,90 dolar AS atau 0,56 persen menjadi 1.771,40 dolar AS pada Kamis (25/8/2022).
Dolar AS melemah pada Selasa (30/8/2022) karena euro memperoleh momentum. Greenback mundur terhadap euro di tengah ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan memperketat kebijakan moneter lebih agresif dari yang diperkirakan sebelumnya.
Tetapi prospek logam kuning sangat tertekan oleh prospek suku bunga AS yang lebih tinggi. Emas merosot pekan lalu setelah The Fed mengisyaratkan tidak memiliki rencana untuk melonggarkan jalur pengetatan moneternya. Langkah itu mendorong dolar ke puncak 20 tahun, dan juga menaikkan imbal hasil obligasi pemerintah jangka pendek.
Data ekonomi AS positif yang dirilis pada Selasa (30/8/2022) menekan harga emas. Indeks kepercayaan konsumen dari lembaga riset Conference Board naik pada Agustus menjadi 103,2 dari 95,3 pada Juli.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa lowongan pekerjaan AS naik secara tak terduga pada Juli, dengan jumlah posisi yang tersedia naik tipis menjadi 11,2 juta, melampaui semua perkiraan dan dari 11 juta yang direvisi pada Juni.
Dalam diskusi dengan Kamar Dagang Regional Huntington di Huntington, Virginia Barat, pada Selasa (30/8/2022), Presiden Federal Reserve Richmond, Tom Barkin mengatakan: "Kami berkomitmen untuk mengendalikan inflasi dan ada jalan untuk sampai ke sana."
Dia juga mengakui bahwa resesi adalah risiko yang jelas karena Federal Reserve memperketat kebijakan moneter.
Investor sekarang menunggu data penggajian AS yang akan dirilis pada Jumat (2/8/2022). Kekuatan di pasar tenaga kerja kemungkinan akan memberi The Fed lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga secara agresif.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 38,3 sen atau 2,05 persen, menjadi ditutup pada 18,287 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober jatuh 22,2 dolar AS atau 2,6 persen, menjadi ditutup pada 832,10 dolar AS per ounce.
Baca juga: Emas menguat, kembali di atas 1.750 dolar
Baca juga: Emas jatuh lagi diakhir perdagangan
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Harga emas jatuh 13,4 dolar tertekan data ekonomi AS yang lebih kuat
Harga emas jatuh 13,4 dolar
Emas merosot pekan lalu setelah The Fed mengisyaratkan tidak memiliki rencana untuk melonggarkan jalur pengetatan moneternya...