Bajawa (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan pembinaan dan mengoptimalkan kapasitas aparatur desa untuk menghasilkan data yang berkualitas lewat Program Desa Cinta Statistik atau Desa Cantik.
"Program Desa Cantik adalah program pembinaan statistik sektoral di tingkat desa. Jadi ada pembinaan kapasitas untuk peningkatan literasi statistik dari aparatur desa/kelurahan sehingga data yang dihasilkan dari desa memenuhi standar data," kata Kepala BPS Manggarai Timur Angela Regina Maria Wea ketika dihubungi dari Bajawa, Rabu, (21/9/2022).
Ia menjelaskan Program Desa Cantik untuk perwujudan data yang berkualitas di tingkat desa ini dilaksanakan pada 176 desa/kelurahan di Kabupaten Manggarai Timur.
Angela menyebut jenis kegiatan pembinaan yang diberikan, baik secara daring maupun luring melalui aplikasi, telah disiapkan oleh Pusdiklat BPS yaitu Pusat Layanan Pembelajaran Statistik (PULSA).
Melalui aplikasi PULSA, lanjut dia, peserta dan fasilitator mengusung desain pembelajaran adaptif yaitu konsep pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dengan berorientasi pada pelanggan (customer focus), peduli kebutuhan pelanggan (empathy), pembelajaran yang menyenangkan (fun learning), dan kebermaknaan (meaning).
Dia menjelaskan konsistensi dan kecepatan merupakan hal yang penting saat ini. Dengan pemahaman yang baik terkait statistik, para aparatur desa bisa menyajikan informasi yang diolah menjadi data yang baik dan benar.
Baca juga: BPS Manggarai optimalkan Program Desa Cantik
Saat ini, untuk mewujudkan perbaikan tata kelola dan implementasi Satu Data Indonesia, maka dibutuhkan kerja sama dari semua pemangku kepentingan terkait dengan identifikasi kebutuhan data.
Baca juga: Tiga desa di NTT jadi contoh Program Desa Cinta Statistik
"Identifikasi kebutuhan data agar data dapat relevan memenuhi kebutuhan pengguna data secara konsisten dan real time," kata dia.
BPS optimalkan kapasitas aparatur desa hasilkan data berkualitas
Untuk mewujudkan perbaikan tata kelola dan implementasi Satu Data Indonesia, maka dibutuhkan kerja sama dari semua pemangku kepentingan...