Dinkes Matim: Angka stunting turun jadi 9 persen

id Stunting, manggarai timur, ntt

Dinkes Matim: Angka stunting  turun jadi 9 persen

Puskesmas Sita menyebarluaskan informasi tentang Gerakan Masyarakat Sehat bagi masyarakat, Manggarai Timur, NTT beberapa waktu lalu sebagai salah satu langkah preventif penanganan stunting. ANTARA/HO-Puskesmas Sita

Angka stunting untuk Manggarai Timur turun signifikan setahun terakhir, dari Agustus 2021 itu 14,7 persen, lalu Agustus 2022 sudah 9,6 persen...
Maumere (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur mencatat persentase angka stunting di wilayah itu turun dari 14,7 persen pada Agustus 2021 menjadi 9,6 persen pada Agustus 2022.

"Angka stunting untuk Manggarai Timur turun signifikan setahun terakhir, dari Agustus 2021 itu 14,7 persen, lalu Agustus 2022 sudah 9,6 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur dr Surip Tintin ketika dihubungi dari Maumere, Minggu, (3/101/2022).

Kini jumlah kasus stunting di Manggarai Timur sebanyak 2.408 balita sesuai hasil pengukuran pada operasi timbang bulan Agustus 2022 terhadap 25.009 balita yang tersebar pada 12 kecamatan. Jumlah ini menurun dari 2.767 balita pada Februari 2022.

Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur terus melakukan aksi konvergensi untuk menangani permasalahan stunting.

Aksi konvergensi percepatan penurunan stunting diantaranya peningkatan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, penjaminan pemenuhan asupan gizi, dan memperbaiki pola asuh.

Tak hanya itu, pemerintah daerah juga melakukan peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan serta peningkatan akses air minum dan sanitasi.

Bupati Manggarai Timur Agas Andreas mengatakan stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama sehingga anak lebih pendek dan memiliki keterlambatan dalam berpikir dibandingkan anak-anak normal seusianya.

Baca juga: Artikel - Meretas mitos telur dan memangkas tengkes

Agas mengatakan penurunan angka balita stunting merupakan kerja keras dari semua pemangku kepentingan yang ada di Manggarai Timur. Dia pun meminta partisipasi aktif semua pihak, baik pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam mempercepat penurunan prevalensi stunting.

Baca juga: Rp18,2 miliar untuk tangani stunting di Kota Kupang

"Kualitas kehidupan generasi Manggarai Timur ditentukan pada bagaimana kita merawat dan menjaga anak-anak hari ini. Berikan anak-anak makanan bergizi seimbang," pesan Bupati Agas.