Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur menanam 2.000 anakan tanaman kelor guna mengoptimalkan lahan kosong seluas 3,2 hektare di Kelurahan Naimata dalam menekan laju inflasi serta menghadapi krisis global pada 2023.
"Pemerintah mengoptimalkan semua lahan kosong untuk ditanami tanaman produktif guna menekan laju inflasi," kata Penjabat Wali Kota Kupang George Melkianus Hadjoh di Kupang, Kamis, (3/11/2022).
Ia mengatakan dalam rangka menekan laju inflasi dan gizi buruk serta menyiapkan langkah antisipasi menghadapi krisis global yang diprediksi melanda dunia pada tahun 2023 mendatang sehingga semua lahan kosong milik pemerintah Kota Kupang dimanfaatkan untuk ditanami aneka tanaman produktif.
"Kami juga sedang menginventarisir lahan kosong yang ada di Kota Kupang, baik lahan milik Pemerintah Kota Kupang maupun milik warga atau pihak ketiga untuk ditanami tanaman produktif yang mampu mendongkrak perekonomian warga.
Ia mengatakan lahan-lahan kosong tersebut akan diberdayakan untuk ditanami sejumlah tanaman produktif seperti sorgum, kelor, jagung serta sayur-sayuran dan tanaman yang mempengaruhi inflasi seperti cabai, tomat dan bawang.
Menurut dia masing-masing perangkat daerah akan diberikan tanggung jawab mengelola masing-masing lahan berkolaborasi dengan warga setempat.
Dia mengatakan penanaman telah mulai dilakukan sejak Kamis (3/11) dengan melakukan penanaman kelor di lahan seluas 3,2 ha di RT01/RW 01, Kelurahan Naimata mencapai 2000 anakan.
Penjabat Wali Kota Kupang George Melkianus Hadjoh mengatakan pemanfaatan lahan seluas 3,2 hektare itu menjadi contoh pengelolaan lahan kosong lain di Kota Kupang.
Menurutnya masih banyak lahan kosong baik milik pemerintah maupun warga yang belum dimanfaatkan secara maksimal sehingga segera dimanfaatkan untuk ditanami taman produktif menyambut musim hujan.
Pemerintah Kota Kupang kata dia akan bangun rumah pengering dan rumah produksi hasil olahan kelor yang menggunakan sumber listrik tenaga matahari dalam lahan seluas 3,2 hektare itu.
Baca juga: Dolar raih kembali kekuatan
Baca juga: NTT dapat tambahan DID karena mampu kendalikan inflasi
"Pemerintah mengoptimalkan semua lahan kosong untuk ditanami tanaman produktif guna menekan laju inflasi," kata Penjabat Wali Kota Kupang George Melkianus Hadjoh di Kupang, Kamis, (3/11/2022).
Ia mengatakan dalam rangka menekan laju inflasi dan gizi buruk serta menyiapkan langkah antisipasi menghadapi krisis global yang diprediksi melanda dunia pada tahun 2023 mendatang sehingga semua lahan kosong milik pemerintah Kota Kupang dimanfaatkan untuk ditanami aneka tanaman produktif.
"Kami juga sedang menginventarisir lahan kosong yang ada di Kota Kupang, baik lahan milik Pemerintah Kota Kupang maupun milik warga atau pihak ketiga untuk ditanami tanaman produktif yang mampu mendongkrak perekonomian warga.
Ia mengatakan lahan-lahan kosong tersebut akan diberdayakan untuk ditanami sejumlah tanaman produktif seperti sorgum, kelor, jagung serta sayur-sayuran dan tanaman yang mempengaruhi inflasi seperti cabai, tomat dan bawang.
Menurut dia masing-masing perangkat daerah akan diberikan tanggung jawab mengelola masing-masing lahan berkolaborasi dengan warga setempat.
Dia mengatakan penanaman telah mulai dilakukan sejak Kamis (3/11) dengan melakukan penanaman kelor di lahan seluas 3,2 ha di RT01/RW 01, Kelurahan Naimata mencapai 2000 anakan.
Penjabat Wali Kota Kupang George Melkianus Hadjoh mengatakan pemanfaatan lahan seluas 3,2 hektare itu menjadi contoh pengelolaan lahan kosong lain di Kota Kupang.
Menurutnya masih banyak lahan kosong baik milik pemerintah maupun warga yang belum dimanfaatkan secara maksimal sehingga segera dimanfaatkan untuk ditanami taman produktif menyambut musim hujan.
Pemerintah Kota Kupang kata dia akan bangun rumah pengering dan rumah produksi hasil olahan kelor yang menggunakan sumber listrik tenaga matahari dalam lahan seluas 3,2 hektare itu.
Baca juga: Dolar raih kembali kekuatan
Baca juga: NTT dapat tambahan DID karena mampu kendalikan inflasi