Kupang (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Bagas Adhadirgha menilai HIPMI harus mampu menjadi inkubator pengusaha sektor pariwisata dengan memanfaatkan kehebatan dan keunggulan pariwisata Indonesia.
“Ke depan peran HIPMI dalam rangka meningkatkan ekosistem pariwisata, HIPMI akan menjadi inkubator bagi para pengusaha pariwisata di Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu, (5/11/2022).
Bagas menyampaikan hal ini dalam debat kandidat pada bursa pemilihan Ketua Umum BPP HIPMI 2022-2025 tahap kedua yang digelar pada Jumat (4/10) malam di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, jelang Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ke XVII pada pertengahan November 2022 mendatang.
Debat itu diikuti tiga calon Ketua Umum BPP HIPMI 2022-2025 yakni Bagas Adhadirgha (Sekretaris Jenderal BPP HIPMI), Akbar Hiimawan Buchari (Wakil Ketua Umum BPP HIPMI), dan Anggawira (Ketua Umum Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI).
Bagas menegaskan bahwa pariwisata itu adalah karunia Tuhan yang tidak bisa ditiru mentah-mentah oleh negara manapun karena setiap negara punya keunggulan sektor pariwisata sendiri-sendiri.
Bagas menilai bahwa destinasi pariwisata Indonesia adalah, destinasi wisata terbaik di dunia. Hal tersebut terbukti dengan adanya Labuan Bajo yang memiliki wisata Komodo yang terkenal dan menjadi satu-satunya di dunia.
Dia menilai bahwa Komodo adalah salah satu hewan prasejarah yang masih hidup sampai hari ini, yang merupakan rahmat Tuhan yang diberikan kepada masyarakat NTT khususnya Indonesia untuk dimanfaatkan keunggulannya.
Sementara Akbar Hiimawan Buchari dalam debat tersebut berharap agar para pengurus HIPMI di seluruh Indonesia bisa berkolaborasi bisnis bersama baik pengusaha dari NTT dengan Sumatera, Kalimantan dengan pengusaha NTT dan sebaliknya sehingga seluruh suplay change bisa diketahui bersama.
Untuk itu, ujar dia, perlu adanya big data (mahadata) atau pusat data HIPMI sehingga HIPMI, khususnya para pengusaha daerah, bisa menggali potensi di daerah masing-masing.
“Pusat data yang sudah ada akan kita benahi kembali dan akan kita luncurkan, dengan tujuan agar pengusaha HIPMI bisa terdata,” ujar dia.
Sementara itu calon lainnya yang tampil pada sesi yang sama yakni Anggawira (Ketua Umum Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI) menilai bahwa sektor pariwisata itu tidak hanya pada lokasi wisatanya saja tetapi juga ada pada masyarakatnya juga.
Baca juga: Hipmi berkomitmen promosi wisata Labuan Bajo lewat debat caketum
“Karena itu ada program-program pemerintah melalui dana desa yang setiap tahun dikucurkan Rp74 triliun per tahun. Tantangannya adalah bagaimana agar dana desa itu bisa dimanfaatkan untuk sektor-sektor produktif? Nah HIPMI akan hadir di sana,” ujar dia.
Baca juga: BPOLBF sebut IFG mitra strategis majukan pariwisata Labuan Bajo
HIPMI akan mengambil peran membantu mengembangkan pedesaan dengan program-program pedesaan dengan menggunakan dana desa itu melalui pengembang-pengembangan.
“Ke depan peran HIPMI dalam rangka meningkatkan ekosistem pariwisata, HIPMI akan menjadi inkubator bagi para pengusaha pariwisata di Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu, (5/11/2022).
Bagas menyampaikan hal ini dalam debat kandidat pada bursa pemilihan Ketua Umum BPP HIPMI 2022-2025 tahap kedua yang digelar pada Jumat (4/10) malam di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, jelang Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ke XVII pada pertengahan November 2022 mendatang.
Debat itu diikuti tiga calon Ketua Umum BPP HIPMI 2022-2025 yakni Bagas Adhadirgha (Sekretaris Jenderal BPP HIPMI), Akbar Hiimawan Buchari (Wakil Ketua Umum BPP HIPMI), dan Anggawira (Ketua Umum Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI).
Bagas menegaskan bahwa pariwisata itu adalah karunia Tuhan yang tidak bisa ditiru mentah-mentah oleh negara manapun karena setiap negara punya keunggulan sektor pariwisata sendiri-sendiri.
Bagas menilai bahwa destinasi pariwisata Indonesia adalah, destinasi wisata terbaik di dunia. Hal tersebut terbukti dengan adanya Labuan Bajo yang memiliki wisata Komodo yang terkenal dan menjadi satu-satunya di dunia.
Dia menilai bahwa Komodo adalah salah satu hewan prasejarah yang masih hidup sampai hari ini, yang merupakan rahmat Tuhan yang diberikan kepada masyarakat NTT khususnya Indonesia untuk dimanfaatkan keunggulannya.
Sementara Akbar Hiimawan Buchari dalam debat tersebut berharap agar para pengurus HIPMI di seluruh Indonesia bisa berkolaborasi bisnis bersama baik pengusaha dari NTT dengan Sumatera, Kalimantan dengan pengusaha NTT dan sebaliknya sehingga seluruh suplay change bisa diketahui bersama.
Untuk itu, ujar dia, perlu adanya big data (mahadata) atau pusat data HIPMI sehingga HIPMI, khususnya para pengusaha daerah, bisa menggali potensi di daerah masing-masing.
“Pusat data yang sudah ada akan kita benahi kembali dan akan kita luncurkan, dengan tujuan agar pengusaha HIPMI bisa terdata,” ujar dia.
Sementara itu calon lainnya yang tampil pada sesi yang sama yakni Anggawira (Ketua Umum Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI) menilai bahwa sektor pariwisata itu tidak hanya pada lokasi wisatanya saja tetapi juga ada pada masyarakatnya juga.
Baca juga: Hipmi berkomitmen promosi wisata Labuan Bajo lewat debat caketum
“Karena itu ada program-program pemerintah melalui dana desa yang setiap tahun dikucurkan Rp74 triliun per tahun. Tantangannya adalah bagaimana agar dana desa itu bisa dimanfaatkan untuk sektor-sektor produktif? Nah HIPMI akan hadir di sana,” ujar dia.
Baca juga: BPOLBF sebut IFG mitra strategis majukan pariwisata Labuan Bajo
HIPMI akan mengambil peran membantu mengembangkan pedesaan dengan program-program pedesaan dengan menggunakan dana desa itu melalui pengembang-pengembangan.