Labuan Bajo (ANTARA) - Komunitas lokal yang bernama Komunitas Taman Daun membuka paket wisata bahari dengan sebagian pendapatan digunakan untuk aksi sosial bedah rumah di Lembata, Nusa Tenggara Timur.
"Apa pun jenis usaha yang kita lakukan, dampaknya untuk kesejahteraan banyak orang," kata Koordinator Komunitas Taman Daun Lembata John Batafor ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Senin, (28/11/2022).
Komunitas lokal yang bergerak pada bidang literasi dan aksi sosial ini membuka paket wisata bahari Taman Daun Live a Board selama dua hari satu malam.
"Nantinya, 30 persen pendapatan paket wisata yang dijual itu digunakan untuk membedah rumah warga miskin yang ada di Lembata," katanya.
Hal ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh Komunitas Taman Daun Lembata. Menurut John, mereka telah menerapkan hal serupa dalam pengelolaan pondok wisata (homestay) yang ada di Taman Daun Lembata.
Dalam segala kegiatan bisnis atau usaha yang dilakukan oleh komunitas lokal ini, mereka ingin memberi dampak lebih pada masyarakat atau orang susah.
John menjelaskan perjalanan wisata dua hari satu malam itu akan menggunakan kapal wisata dan mengunjungi beberapa pulau di Kabupaten Lembata, Flores Timur, dan Alor.
Saat wisatawan melakukan perjalanan wisata bahari, para relawan Komunitas Taman Daun yang berada di darat sudah melakukan bedah rumah. Lama kerja bedah rumah itu tentunya harus disesuaikan dengan lama waktu perjalanan wisata yang ditawarkan kepada wisatawan.
"Selesai trip, wisatawan dan relawan ikut mengantar warga masuk rumah baru. Jadi wisatawan bisa merasakan langsung bahwa uang yang mereka keluarkan bermanfaat, tidak hanya untuk bisnis tertentu tapi untuk masyarakat lokal," katanya menjelaskan.
Model usaha yang diterapkan oleh Komunitas Taman Daun Lembata ini bukan tanpa alasan.
John berujar, sebagai komunitas yang murni lahir dari masyarakat, tanpa donatur atau founder tertentu, mereka ingin memberikan contoh bagi banyak pihak bahwa pembangunan dan pemberdayaan apa pun yang dilakukan harus memberi dampak luas bagi masyarakat.
"Jadi yang kita lakukan dampaknya harus bagi kesejahteraan masyarakat secara merata, tidak bisa tidak," katanya menegaskan.
Selanjutnya John menambahkan paket wisata yang dipadukan dengan aksi sosial ini menyasar wisatawan lokal dan mancanegara.
Selain menikmati keindahan alam lewat paket wisata yang ditawarkan, wisatawan juga bisa terlibat menjadi relawan untuk gerakan literasi dan kelas mengajar Bahasa Inggris bagi anak-anak di Lembata.
Baca juga: Gerai Rumah Kita di Lembata mampu tekan disparitas harga
Baca juga: Plan Indonesia kucurkan Rp1,4 miliar bantu puluhan ribu anak di Lembata
"Apa pun jenis usaha yang kita lakukan, dampaknya untuk kesejahteraan banyak orang," kata Koordinator Komunitas Taman Daun Lembata John Batafor ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Senin, (28/11/2022).
Komunitas lokal yang bergerak pada bidang literasi dan aksi sosial ini membuka paket wisata bahari Taman Daun Live a Board selama dua hari satu malam.
"Nantinya, 30 persen pendapatan paket wisata yang dijual itu digunakan untuk membedah rumah warga miskin yang ada di Lembata," katanya.
Hal ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh Komunitas Taman Daun Lembata. Menurut John, mereka telah menerapkan hal serupa dalam pengelolaan pondok wisata (homestay) yang ada di Taman Daun Lembata.
Dalam segala kegiatan bisnis atau usaha yang dilakukan oleh komunitas lokal ini, mereka ingin memberi dampak lebih pada masyarakat atau orang susah.
John menjelaskan perjalanan wisata dua hari satu malam itu akan menggunakan kapal wisata dan mengunjungi beberapa pulau di Kabupaten Lembata, Flores Timur, dan Alor.
Saat wisatawan melakukan perjalanan wisata bahari, para relawan Komunitas Taman Daun yang berada di darat sudah melakukan bedah rumah. Lama kerja bedah rumah itu tentunya harus disesuaikan dengan lama waktu perjalanan wisata yang ditawarkan kepada wisatawan.
"Selesai trip, wisatawan dan relawan ikut mengantar warga masuk rumah baru. Jadi wisatawan bisa merasakan langsung bahwa uang yang mereka keluarkan bermanfaat, tidak hanya untuk bisnis tertentu tapi untuk masyarakat lokal," katanya menjelaskan.
Model usaha yang diterapkan oleh Komunitas Taman Daun Lembata ini bukan tanpa alasan.
John berujar, sebagai komunitas yang murni lahir dari masyarakat, tanpa donatur atau founder tertentu, mereka ingin memberikan contoh bagi banyak pihak bahwa pembangunan dan pemberdayaan apa pun yang dilakukan harus memberi dampak luas bagi masyarakat.
"Jadi yang kita lakukan dampaknya harus bagi kesejahteraan masyarakat secara merata, tidak bisa tidak," katanya menegaskan.
Selanjutnya John menambahkan paket wisata yang dipadukan dengan aksi sosial ini menyasar wisatawan lokal dan mancanegara.
Selain menikmati keindahan alam lewat paket wisata yang ditawarkan, wisatawan juga bisa terlibat menjadi relawan untuk gerakan literasi dan kelas mengajar Bahasa Inggris bagi anak-anak di Lembata.
Baca juga: Gerai Rumah Kita di Lembata mampu tekan disparitas harga
Baca juga: Plan Indonesia kucurkan Rp1,4 miliar bantu puluhan ribu anak di Lembata