Labuan Bajo (ANTARA) - Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menekankan pentingnya pemenuhan gizi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita pada 1.000 hari pertama kelahiran untuk mencegah stunting.
"Pemkab Manggarai Barat telah melaksanakan beberapa program inovasi seperti penyediaan lahan di desa untuk pertanian dan memastikan ketersediaan pangan di setiap desa," katanya di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat, (17/12/2022).
Hal itu dia sampaikan menyikapi isu stunting yang menjadi salah satu tantangan dan fokus kerja pemerintah setempat.
Dia mengatakan lewat berbagai program itu pemerintah daerah berupaya untuk memastikan pemenuhan gizi kelompok prioritas stunting.
Pemerintah daerah setempat telah mengalokasikan Dana Desa di seluruh desa untuk pemberian makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil.
Ia menjelaskan pemerintah mendorong keterlibatan aktif semua pemangku kepentingan pada permasalahan kesehatan ini.
Dinas teknis pun melakukan penelusuran balita stunting hingga tingkat desa agar dapat diintervensi dengan lebih optimal.
Mantan anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat ini, memastikan perhatian serius pemerintah untuk mengatasi permasalahan stunting dan menurunkan menjadi satu digit pada 2023.
"Kami pastikan masalah gizi harus ditangani dengan benar untuk mengatasi masalah stunting saat ini," katanya.
Hingga saat ini, persentase kasus stunting tahun 2022 sebesar 15,9 persen dan ditargetkan menurun menjadi sembilan persen pada Februari 2023. Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat fokus melakukan penanganan stunting berupa pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi kronis sebanyak 377 ibu yang tersebar di seluruh puskesmas.
Baca juga: Kemenkes RI bantu 300 ribu antropometri untuk posyandu
Dinas Kesehatan Manggarai Barat juga melakukan pemberian susu bagi 2.700 balita gizi kurang dan pemberian makanan tambahan.
Baca juga: TK Hati Nurani di SBD jadi contoh bebas stunting
Dinas Kesehatan Manggarai Barat tengah menyusun wilayah binaan untuk seluruh staf di puskesmas dan mengunjungi balita stunting sesuai dengan nama dan alamat agar adanya intervensi lanjutan.
"Pemkab Manggarai Barat telah melaksanakan beberapa program inovasi seperti penyediaan lahan di desa untuk pertanian dan memastikan ketersediaan pangan di setiap desa," katanya di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat, (17/12/2022).
Hal itu dia sampaikan menyikapi isu stunting yang menjadi salah satu tantangan dan fokus kerja pemerintah setempat.
Dia mengatakan lewat berbagai program itu pemerintah daerah berupaya untuk memastikan pemenuhan gizi kelompok prioritas stunting.
Pemerintah daerah setempat telah mengalokasikan Dana Desa di seluruh desa untuk pemberian makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil.
Ia menjelaskan pemerintah mendorong keterlibatan aktif semua pemangku kepentingan pada permasalahan kesehatan ini.
Dinas teknis pun melakukan penelusuran balita stunting hingga tingkat desa agar dapat diintervensi dengan lebih optimal.
Mantan anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat ini, memastikan perhatian serius pemerintah untuk mengatasi permasalahan stunting dan menurunkan menjadi satu digit pada 2023.
"Kami pastikan masalah gizi harus ditangani dengan benar untuk mengatasi masalah stunting saat ini," katanya.
Hingga saat ini, persentase kasus stunting tahun 2022 sebesar 15,9 persen dan ditargetkan menurun menjadi sembilan persen pada Februari 2023. Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat fokus melakukan penanganan stunting berupa pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi kronis sebanyak 377 ibu yang tersebar di seluruh puskesmas.
Baca juga: Kemenkes RI bantu 300 ribu antropometri untuk posyandu
Dinas Kesehatan Manggarai Barat juga melakukan pemberian susu bagi 2.700 balita gizi kurang dan pemberian makanan tambahan.
Baca juga: TK Hati Nurani di SBD jadi contoh bebas stunting
Dinas Kesehatan Manggarai Barat tengah menyusun wilayah binaan untuk seluruh staf di puskesmas dan mengunjungi balita stunting sesuai dengan nama dan alamat agar adanya intervensi lanjutan.