Kupang (ANTARA) - Bupati Kupang Korinus Masneno melarang para camat melakukan perjalanan keluar daerah selama wilayah itu dilanda cuaca ekstrem, guna memudahkan koordinasi apabila terjadi bencana alam di wilayah setempat.
"Kami sudah ingatkan seluruh camat di Kabupaten Kupang untuk tidak berpergian keluar daerah selama liburan tahun baru. Para camat dilarang tinggalkan tempat mereka bertugas. Larangan itu berlaku mulai 29 Desember 2022 hingga awal Januari 2023," kata Bupati Kupang Korinus Masneno dalam kegiatan "Jumat Curhat Kapolres Kupang" berlangsung di Mapolres Kupang, Jumat, (30/12/2022).
Kegiatan Jumat Curhat Kapolres Kupang bertujuan untuk mendengarkan masukan warga Kabupaten Kupang terhadap Kepolisian kali ini mengangkat topik "Antisipasi bencana alam selama cuaca buruk melanda Kabupaten Kupang".
Menurut Bupati Korinus Masneno wilayah Kabupaten Kupang merupakan daerah rawan bencana alam terutama saat musim penghujan.
Ia mengatakan sejak Kabupaten Kupang dilanda cuaca buruk pada 24 Desember lalu telah terjadi beberapa peristiwa bencana alam di wilayah Kecamatan Takari, Kecamatan Sulamu, Kecamatan Kupang Tengah dan Kecamatan Nekamese dan Fatuleu Barat.
Menurut dia tingginya curah hujan yang melanda daerah itu menyebabkan banyak sungai meluap hingga merendam rumah-rumah penduduk yang berada di sekitar kawasan bantaran kali.
"Bencana alam di Takari menyebabkan banyak rumah penduduk terendam air banjir sehingga ada yang diungsikan sementara ke tempat yang aman guna mengantisipasi terjadinya banjir yang lebih besar," kata Bupati Korinus Masneno.
Sementara itu banjir di Kecamatan Sulamu terjadi di Desa Pariti menyebabkan banyak rumah penduduk terendam banjir akibat luapan air banjir dari sejumlah sungai di Pariti sebagai dampak tingginya curah hujan.
Ia menjelaskan bencana alam banjir bandang merupakan dampak dari cuaca ekstrem yang melanda kabupaten yang berbatasan dengan Oecusse Timor Leste ini mengakibatkan puluhan rumah penduduk di dua desa di Kecamatan Fatuleu Barat disapu air banjir serta merusak infrastruktur jalan maupun fasilitas umum lainnya.
"Dalam kondisi bencana seperti ini semua camat harus tetap berada di daerah tugas. Tidak boleh ada yang keluar daerah. Para camat harus terus berkoordinasi dengan para kepala desa apabila terjadi bencana alam sehingga bisa tertangani secara baik," kata Bupati Korinus Masneno didampingi Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe serta Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Arianto.
Dia mengatakan kehadiran para camat sangat penting saat terjadi bencana alam agar masyarakat yang menjadi korban bencana alam dapat ditangani secara maksimal termasuk koordinasi dalam pendistribusian bantuan.
Baca juga: BPBD imbau warga Mabar waspada bencana akibat cuaca ekstrem
Baca juga: 29 rumah warga hilang disapu banjir bandang di Kupang
"Kami sudah ingatkan seluruh camat di Kabupaten Kupang untuk tidak berpergian keluar daerah selama liburan tahun baru. Para camat dilarang tinggalkan tempat mereka bertugas. Larangan itu berlaku mulai 29 Desember 2022 hingga awal Januari 2023," kata Bupati Kupang Korinus Masneno dalam kegiatan "Jumat Curhat Kapolres Kupang" berlangsung di Mapolres Kupang, Jumat, (30/12/2022).
Kegiatan Jumat Curhat Kapolres Kupang bertujuan untuk mendengarkan masukan warga Kabupaten Kupang terhadap Kepolisian kali ini mengangkat topik "Antisipasi bencana alam selama cuaca buruk melanda Kabupaten Kupang".
Menurut Bupati Korinus Masneno wilayah Kabupaten Kupang merupakan daerah rawan bencana alam terutama saat musim penghujan.
Ia mengatakan sejak Kabupaten Kupang dilanda cuaca buruk pada 24 Desember lalu telah terjadi beberapa peristiwa bencana alam di wilayah Kecamatan Takari, Kecamatan Sulamu, Kecamatan Kupang Tengah dan Kecamatan Nekamese dan Fatuleu Barat.
Menurut dia tingginya curah hujan yang melanda daerah itu menyebabkan banyak sungai meluap hingga merendam rumah-rumah penduduk yang berada di sekitar kawasan bantaran kali.
"Bencana alam di Takari menyebabkan banyak rumah penduduk terendam air banjir sehingga ada yang diungsikan sementara ke tempat yang aman guna mengantisipasi terjadinya banjir yang lebih besar," kata Bupati Korinus Masneno.
Sementara itu banjir di Kecamatan Sulamu terjadi di Desa Pariti menyebabkan banyak rumah penduduk terendam banjir akibat luapan air banjir dari sejumlah sungai di Pariti sebagai dampak tingginya curah hujan.
Ia menjelaskan bencana alam banjir bandang merupakan dampak dari cuaca ekstrem yang melanda kabupaten yang berbatasan dengan Oecusse Timor Leste ini mengakibatkan puluhan rumah penduduk di dua desa di Kecamatan Fatuleu Barat disapu air banjir serta merusak infrastruktur jalan maupun fasilitas umum lainnya.
"Dalam kondisi bencana seperti ini semua camat harus tetap berada di daerah tugas. Tidak boleh ada yang keluar daerah. Para camat harus terus berkoordinasi dengan para kepala desa apabila terjadi bencana alam sehingga bisa tertangani secara baik," kata Bupati Korinus Masneno didampingi Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe serta Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Arianto.
Dia mengatakan kehadiran para camat sangat penting saat terjadi bencana alam agar masyarakat yang menjadi korban bencana alam dapat ditangani secara maksimal termasuk koordinasi dalam pendistribusian bantuan.
Baca juga: BPBD imbau warga Mabar waspada bencana akibat cuaca ekstrem
Baca juga: 29 rumah warga hilang disapu banjir bandang di Kupang