Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai dua wilayah kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) berstatus siaga hujan lebat selama dua hari ke depan.
"Dua kabupaten di NTT yaitu Kupang dan Alor berstatus siaga hujan lebat yang perlu diwaspadai karena berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi ketika dikonfirmasi dari Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur, Selasa, (3/1/2023).
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan prakiraan cuaca berbasis dampak hujan lebat di wilayah NTT yang berlaku selama 4-5 Januari.
Agung mengatakan kondisi siaga hujan lebat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, tanah longsor, maupun sambaran petir.
Oleh sebab itu, kata dia, masyarakat di kedua wilayah kabupaten tersebut perlu meningkatkan kesiapsiagaan, terutama yang bermukim di wilayah dengan topografi berbukit atau curam agar lebih siaga.
"Berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah atau tidak perlu keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak saat terjadi hujan lebat," katanya.
Agung juga meminta masyarakat agar terus memantau informasi perkembangan cuaca yang terus diperbaharui oleh BMKG sebagai referensi untuk mengantisipasi potensi bencana di sekitar.
"Selain itu, segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan untuk mengantisipasi atau menanggulangi bencana," katanya.*
Baca juga: BMKG imbau warga waspadai gelombang 4-6 meter di wilayah laut NTT
Baca juga: BMKG ingatkan warga Manggarai waspadai bahaya angin kencang
"Dua kabupaten di NTT yaitu Kupang dan Alor berstatus siaga hujan lebat yang perlu diwaspadai karena berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi ketika dikonfirmasi dari Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur, Selasa, (3/1/2023).
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan prakiraan cuaca berbasis dampak hujan lebat di wilayah NTT yang berlaku selama 4-5 Januari.
Agung mengatakan kondisi siaga hujan lebat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, tanah longsor, maupun sambaran petir.
Oleh sebab itu, kata dia, masyarakat di kedua wilayah kabupaten tersebut perlu meningkatkan kesiapsiagaan, terutama yang bermukim di wilayah dengan topografi berbukit atau curam agar lebih siaga.
"Berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah atau tidak perlu keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak saat terjadi hujan lebat," katanya.
Agung juga meminta masyarakat agar terus memantau informasi perkembangan cuaca yang terus diperbaharui oleh BMKG sebagai referensi untuk mengantisipasi potensi bencana di sekitar.
"Selain itu, segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan untuk mengantisipasi atau menanggulangi bencana," katanya.*
Baca juga: BMKG imbau warga waspadai gelombang 4-6 meter di wilayah laut NTT
Baca juga: BMKG ingatkan warga Manggarai waspadai bahaya angin kencang