Labuan Bajo (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur menjalankan tiga program pariwisata untuk menarik minat dan kunjungan wisatawan ke kabupaten tersebut.
"Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan tahun ini kami fokuskan pada penataan kuliner di area Art Center Bajawa, peningkatan sumber daya manusia (SDM) pelaku pariwisata, dan kolaborasi pelaksanaan event festival," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada Oktavianus Botha Djawa ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Senin, (16/1/2023).
Program pertama yakni penataan kuliner di lokasi bekas Pasar Inpres Bajawa. Sesuai master plan pariwisata, Art Center di lokasi tersebut akan menjadi ruang kreatif yang memadukan seni pertunjukan, ekonomi kreatif (ekraf), dan kuliner.
"Yang berjualan adalah masyarakat pelaku kuliner," ucap Oktavianus.
Selanjutnya dinas pariwisata setempat memiliki program pelatihan sebagai bentuk upaya dinas untuk meningkatkan kualitas SDM pariwisata. Beberapa kegiatan yang ditujukan bagi pelaku pariwisata di sana yakni pelatihan pemandu ekowisata, pemasaran digital, pelatihan pengelolaan desa wisata, pengelolaan homestay, dan pengelolaan kuliner.
Peningkatan kualitas SDM pariwisata di Kabupaten Ngada sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk memperkuat kelembagaan dan kepengurusan desa-desa wisata agar bisa terlibat lagi dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Oktavianus berujar dinas sementara melakukan penguatan tata kelola destinasi dan kelembagaan pada 54 desa wisata.
Program terakhir yang menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Ngada adalah kolaborasi pelaksanaan event festival pariwisata. Festival Wolobobo dan Tinju Adat di So'a adalah dua contoh festival yang hendak digelar kembali setiap tahun di kabupaten tersebut.
Festival Wolobobo pernah dilaksanakan pada bulan September 2022 dengan mengangkat tiga tema utama yang merupakan produk lokal khas Ngada. Melalui festival tersebut, pemerintah daerah ingin mendorong Kabupaten Ngada menjadi daerah yang inovatif dengan adanya semangat kolaborasi antar elemen masyarakat.
"Kami terus melakukan berbagai upaya untuk menjalankan tiga program ini agar semakin banyak orang mau berkunjung ke Ngada," katanya optimis.
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) merupakan satuan kerja di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang terlibat dalam pendampingan dan penguatan kapasitas pelaku pariwisata di Flores.
Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina menyatakan kesiapan BPOLBF untuk melakukan pendampingan pada masyarakat dan turut mempromosikan produk-produk unggulan dari Ngada.
Dia mengatakan upaya yang hendak dilakukan yakni iklim berwirausaha yang dimulai dari membangun kapasitas pengelola usaha. Selanjutnya produk pariwisata Ngada bisa mencapai pasar yang lebih luas lagi.
"Kita berupaya agar produk pariwisata Ngada semakin dikenal luas dan banyak kunjungan wisatawan ke daerah yang indah ini," katanya menandaskan.
Baca juga: Erick Thohir sebut Qatar siap investasi 80 juta dolar AS di Labuan Bajo
Baca juga: Artikel - Mengemas arung jeram jadi atraksi wisata unggulan di Matim
"Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan tahun ini kami fokuskan pada penataan kuliner di area Art Center Bajawa, peningkatan sumber daya manusia (SDM) pelaku pariwisata, dan kolaborasi pelaksanaan event festival," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada Oktavianus Botha Djawa ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Senin, (16/1/2023).
Program pertama yakni penataan kuliner di lokasi bekas Pasar Inpres Bajawa. Sesuai master plan pariwisata, Art Center di lokasi tersebut akan menjadi ruang kreatif yang memadukan seni pertunjukan, ekonomi kreatif (ekraf), dan kuliner.
"Yang berjualan adalah masyarakat pelaku kuliner," ucap Oktavianus.
Selanjutnya dinas pariwisata setempat memiliki program pelatihan sebagai bentuk upaya dinas untuk meningkatkan kualitas SDM pariwisata. Beberapa kegiatan yang ditujukan bagi pelaku pariwisata di sana yakni pelatihan pemandu ekowisata, pemasaran digital, pelatihan pengelolaan desa wisata, pengelolaan homestay, dan pengelolaan kuliner.
Peningkatan kualitas SDM pariwisata di Kabupaten Ngada sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk memperkuat kelembagaan dan kepengurusan desa-desa wisata agar bisa terlibat lagi dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Oktavianus berujar dinas sementara melakukan penguatan tata kelola destinasi dan kelembagaan pada 54 desa wisata.
Program terakhir yang menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Ngada adalah kolaborasi pelaksanaan event festival pariwisata. Festival Wolobobo dan Tinju Adat di So'a adalah dua contoh festival yang hendak digelar kembali setiap tahun di kabupaten tersebut.
Festival Wolobobo pernah dilaksanakan pada bulan September 2022 dengan mengangkat tiga tema utama yang merupakan produk lokal khas Ngada. Melalui festival tersebut, pemerintah daerah ingin mendorong Kabupaten Ngada menjadi daerah yang inovatif dengan adanya semangat kolaborasi antar elemen masyarakat.
"Kami terus melakukan berbagai upaya untuk menjalankan tiga program ini agar semakin banyak orang mau berkunjung ke Ngada," katanya optimis.
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) merupakan satuan kerja di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang terlibat dalam pendampingan dan penguatan kapasitas pelaku pariwisata di Flores.
Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina menyatakan kesiapan BPOLBF untuk melakukan pendampingan pada masyarakat dan turut mempromosikan produk-produk unggulan dari Ngada.
Dia mengatakan upaya yang hendak dilakukan yakni iklim berwirausaha yang dimulai dari membangun kapasitas pengelola usaha. Selanjutnya produk pariwisata Ngada bisa mencapai pasar yang lebih luas lagi.
"Kita berupaya agar produk pariwisata Ngada semakin dikenal luas dan banyak kunjungan wisatawan ke daerah yang indah ini," katanya menandaskan.
Baca juga: Erick Thohir sebut Qatar siap investasi 80 juta dolar AS di Labuan Bajo
Baca juga: Artikel - Mengemas arung jeram jadi atraksi wisata unggulan di Matim