Kupang, (AntaraNews NTT) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Jelamu mengatakan, pengembangan wisata bunga Sakura sebagai destinasi wisata baru di Pulau Sumba mulai dilakukan di tahun 2019.
"Tahun depan (2019) kami mulai rancang pengembangan bunga Sakura di Pulau Sumba secara besar-besaran terutama di Kabupaten Sumba Timur," katanya di Kupang, Minggu, (23/12).
Baca juga: Sektor Pariwisata Sumba Semakin Dikenal
Baca juga: Rasio elektrifikasi sumba capai 50,9 persen
Ia mengatakan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat sebelumnya telah menggelar pertemuan dengan pemerintah daerah dari empat kabupaten se-daratan Pulau Sumba.
Salah satu poin utama yang didorong dalam pertemuan itu, lanjutnya, terkait pengembangan bunga Sakura sebagai destinasi wisata baru di daerah itu.
"Kita akan coba menanam sebanyak-banyaknya bunga Sakura karena di sana juga sudah ada bibitnya sehingga bisa dikembangkan di padang-padang sabana," katanya.
Menurutnya, bunga Sakura sangat memungkinkan dikembangkan secara masal di Pulau Sumba karena didukung kondisi iklim yang cocok di daerah itu.
Jika nantinya bunga Sakura bisa bertumbuh baik, lanjutnya, maka akan melengkapi branding Pulau Sumba yang dinobatkan sebagai salah satu pulau terindah di dunia versi majalah Focus dari Jerman.
Marius mengatakan saat ini Pulau Sumba memiliki sejumlah branding pariwisata yang terkenal hingga ke pentas mancanegara seperti festival tenun ikat, parade kuda sandelwood, kampung adat maupun resor terbaik di Nihiwatu.
"Wisata bunga Sakura akan melengkapi branding-branding ini. Dengan begitu, untuk melihat bunga Sakura kita tidak harus ke Jepang namun wisatawan bisa datang ke Pulau Sumba," katanya.
Ia menambahkan pemerintah provinsi maupun kabupaten sepakat untuk terus menjadikan Pulau Sumba sebagai pula terindah di dunia dengan berbagai macam varian keindahan dan keunikannya.
Baca juga: 36 delegasi IMF-WB beli paket wisata untuk Sumba
Baca juga: E Nusa Tenggara to hold Sandalwood horse parade in Sumba savanna
Baca juga: Festival 1001 Kuda Sandelwood Kembali "Branding" Sumba
"Tahun depan (2019) kami mulai rancang pengembangan bunga Sakura di Pulau Sumba secara besar-besaran terutama di Kabupaten Sumba Timur," katanya di Kupang, Minggu, (23/12).
Baca juga: Sektor Pariwisata Sumba Semakin Dikenal
Baca juga: Rasio elektrifikasi sumba capai 50,9 persen
Ia mengatakan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat sebelumnya telah menggelar pertemuan dengan pemerintah daerah dari empat kabupaten se-daratan Pulau Sumba.
Salah satu poin utama yang didorong dalam pertemuan itu, lanjutnya, terkait pengembangan bunga Sakura sebagai destinasi wisata baru di daerah itu.
"Kita akan coba menanam sebanyak-banyaknya bunga Sakura karena di sana juga sudah ada bibitnya sehingga bisa dikembangkan di padang-padang sabana," katanya.
Menurutnya, bunga Sakura sangat memungkinkan dikembangkan secara masal di Pulau Sumba karena didukung kondisi iklim yang cocok di daerah itu.
Jika nantinya bunga Sakura bisa bertumbuh baik, lanjutnya, maka akan melengkapi branding Pulau Sumba yang dinobatkan sebagai salah satu pulau terindah di dunia versi majalah Focus dari Jerman.
Marius mengatakan saat ini Pulau Sumba memiliki sejumlah branding pariwisata yang terkenal hingga ke pentas mancanegara seperti festival tenun ikat, parade kuda sandelwood, kampung adat maupun resor terbaik di Nihiwatu.
"Wisata bunga Sakura akan melengkapi branding-branding ini. Dengan begitu, untuk melihat bunga Sakura kita tidak harus ke Jepang namun wisatawan bisa datang ke Pulau Sumba," katanya.
Ia menambahkan pemerintah provinsi maupun kabupaten sepakat untuk terus menjadikan Pulau Sumba sebagai pula terindah di dunia dengan berbagai macam varian keindahan dan keunikannya.
Baca juga: 36 delegasi IMF-WB beli paket wisata untuk Sumba
Baca juga: E Nusa Tenggara to hold Sandalwood horse parade in Sumba savanna
Baca juga: Festival 1001 Kuda Sandelwood Kembali "Branding" Sumba