Kupang, (AntaraNews NTT) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR) menargetkan pada tahun 2019 kembali membangun satu bendungan lagi yaitu Bendungan Welikis berlokai di Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Ada satu bendungan lagi yang akan dibangun Pemerintah Pusat di Kabupaten Belu, sehingga nantinya akan ada dua bendungan di Belu," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum NTT, Andre Koreh kepada wartawan di Kupang, Sabtu, (29/12).
Desain bendungan sudah mulai disiapkan, dan jika sudah selesai desainnya maka bisa langsung dilelang proyek pembangunan Bendungan Welikis.
Tambahan bendungan untuk Kabupaten Belu sesuai janji dari Dirjen Sumber Daya Air Kemen-PUPR Hari Suprayogi saat melakukan pengisian air untuk pertama kali di Bendungan Rotiklot.
"Rotiklotkan sudah selesai, dan satu lagi Welikis akan dibangun juga di wiayah perbatasan itu. Artinya bahwa pembangunan itu juga bertujuan untuk memenuhi kuota tujuh bendungan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo," tambah dia.
?Saat ini pembangunan bendungan, kata dia lebih banyak dibangun di pulau Timor dan Flores. Namun sudah ada permintaan agar, pembangunan bendungan juga dilakukan di pulau Sumba.
Baca juga: Bendungan Rotiklot mulai lakukan pengisian air
Baca juga: Bendungan Kolhua-Lambo masih masuk proyek strategis
Baca juga: Pasokan air dari Bendungan Tilong melemah
Oleh karena itu kata dia, pulau Sumba juga sudah mulai direncanakan pembangunan bendung, yakni bendung Polapare dan Waebara. "Nanti akan ada satu bendung Waebara di Sumba Timur satu bendungan Polapare di Sumba Barat Daya (SBD)," kata dia.
Kata dia jika satu bendung dan satu bendungan itu dibangun maka, akan ada sekitar sembilan sampai sepuluh bendungan yang akan dibangun di provinsi berbasis kepulauan itu.
Ia mengharapkan dukungan dari masyarakat agar rencana pembangunan sejumlah bendungan ini bisa mulai terlaksana.
"Pada intinya bahwa pembangunan infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah bertujuan untuk mensejaterahkan masyarakat. Oleh karena itu berharap dukungan dari seluruh masyarakat NTT," tambah dia.
"Ada satu bendungan lagi yang akan dibangun Pemerintah Pusat di Kabupaten Belu, sehingga nantinya akan ada dua bendungan di Belu," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum NTT, Andre Koreh kepada wartawan di Kupang, Sabtu, (29/12).
Desain bendungan sudah mulai disiapkan, dan jika sudah selesai desainnya maka bisa langsung dilelang proyek pembangunan Bendungan Welikis.
Tambahan bendungan untuk Kabupaten Belu sesuai janji dari Dirjen Sumber Daya Air Kemen-PUPR Hari Suprayogi saat melakukan pengisian air untuk pertama kali di Bendungan Rotiklot.
"Rotiklotkan sudah selesai, dan satu lagi Welikis akan dibangun juga di wiayah perbatasan itu. Artinya bahwa pembangunan itu juga bertujuan untuk memenuhi kuota tujuh bendungan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo," tambah dia.
?Saat ini pembangunan bendungan, kata dia lebih banyak dibangun di pulau Timor dan Flores. Namun sudah ada permintaan agar, pembangunan bendungan juga dilakukan di pulau Sumba.
Baca juga: Bendungan Rotiklot mulai lakukan pengisian air
Baca juga: Bendungan Kolhua-Lambo masih masuk proyek strategis
Baca juga: Pasokan air dari Bendungan Tilong melemah
Oleh karena itu kata dia, pulau Sumba juga sudah mulai direncanakan pembangunan bendung, yakni bendung Polapare dan Waebara. "Nanti akan ada satu bendung Waebara di Sumba Timur satu bendungan Polapare di Sumba Barat Daya (SBD)," kata dia.
Kata dia jika satu bendung dan satu bendungan itu dibangun maka, akan ada sekitar sembilan sampai sepuluh bendungan yang akan dibangun di provinsi berbasis kepulauan itu.
Ia mengharapkan dukungan dari masyarakat agar rencana pembangunan sejumlah bendungan ini bisa mulai terlaksana.
"Pada intinya bahwa pembangunan infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah bertujuan untuk mensejaterahkan masyarakat. Oleh karena itu berharap dukungan dari seluruh masyarakat NTT," tambah dia.