Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa, 28/2/2023 pagi WIB), menghentikan kerugian selama lima hari berturut-turut di tengah angka inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, karena dolar AS melemah setelah para pedagang mengambil keuntungan dari kenaikan greenback baru-baru ini.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, terangkat 7,80 dolar AS atau 0,43 persen menjadi ditutup pada 1.824,90 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.827,30 dolar AS dan terendah di 1.812,00 dolar AS.

Emas berjangka tergelincir 9,70 dolar AS atau 0,53 persen menjadi 1.817,10 dolar AS pada Jumat (24/2/2023), setelah anjlok 14,70 dolar AS atau 0,80 persen menjadi 1.826,80 dolar AS pada Kamis (23/2/2023), dan turun tipis satu dolar AS atau 0,05 persen menjadi pada 1.841,50 dolar AS pada Rabu (22/2/2023).

Kontrak berjangka emas kehilangan 23,30 dolar AS atau 1,80 persen pekan lalu.

Dolar AS melemah pada perdagangan Senin (27/2/2023), dengan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,51 persen menjadi 104,6775.

Data ekonomi yang dirilis Senin (27/2/2023) beragam. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pesanan baru AS untuk barang-barang tahan lama turun 4,5 persen menjadi 272,3 miliar dolar AS pada Januari, menyusul kenaikan 5,1 persen pada Desember.

 Penurunan pada Januari ini merupakan yang kedua dalam tiga bulan terakhir.


Baca juga: Emas merosot 9,7 dolar AS

Baca juga: Emas Antam hari ini turun Rp4.000 per gram








Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Emas menguat terangkat pelemahan dolar, hentikan rugi 5-hari beruntun

Pewarta : Apep Suhendar
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024