Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka terangkat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu, 4/3/2023) pagi WIB), berbalik menguat tajam dari kerugian sesi sebelumnya karena dolar AS melemah dan mencatat kerugian mingguan pertama sejak Januari terhadap mata uang utama lainnya.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, melonjak 14,10 dolar AS atau 0,77 persen menjadi ditutup pada 1.854,60 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di 1.856,30 dolar AS dan terendah di 1.842,00 dolar AS.

Emas berjangka tergelincir 4,90 dolar AS atau 0,27 persen menjadi 1.840,50 dolar AS pada Kamis (2/3/2023), setelah terkerek 8,70 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.845,40 dolar AS pada Rabu (1/3/2023), dan terangkat 11,80 dolar AS atau 0,65 persen menjadi 1.836,70 dolar AS pada Selasa (28/2/2023).

Untuk minggu ini, emas berjangka menguat lebih dari dua persen, kenaikan mingguan pertama dalam lima pekan terakhir karena komentar terbaru dari pejabat Federal Reserve membantu memberikan kejelasan lebih lanjut tentang jalur kebijakan moneter tahun ini.

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic menegaskan kasus untuk kenaikan 25 basis poin pada Maret, sementara Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan dalam pidato terpisah bahwa inflasi yang moderat dan pertumbuhan ekonomi dapat meminta suku bunga memuncak pada perkiraan sebelumnya sebesar 5,4 persen.

Tetapi mereka berdua memperingatkan bahwa tanda-tanda ekonomi yang terlalu panas dapat mengundang lebih banyak langkah hawkish oleh bank sentral.


Baca juga: Emas merosor pada akhir perdagangan

Baca juga: Harga emas terkerek 8,70 dolar






Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Emas melonjak 14,10 dolar AS dipicu oleh pelemahan "greenback"

Pewarta : Apep Suhendar
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024