Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur melakukan vaksinasi darurat anti-rabies pada populasi anjing secara bertahap untuk mencegah penyebaran rabies di wilayah tersebut.

"Yang sudah lakukan vaksinasi darurat di Kelurahan Natanage sebanyak 22 ekor karena ada kasus gigitan. Hari ini di Kelurahan Danga, Kecamatan Aesesa, sedangkan di kecamatan lain sedang dikoordinasi dan direncanakan setelah Hari Raya (Idul Fitri, red.)," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo Klementina Dawo ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Selasa, (4/4/2023).

Dia menjelaskan instansi tersebut melakukan pemetaan daerah dengan tingkat gigitan hewan yang cukup tinggi, sehingga petugas mulai turun melakukan vaksinasi.

Selain itu, ada tujuh kasus positif rabies pada tahun 2022 yang perlu diantisipasi penularannya.

Data Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo tahun 2022 mencatat sebanyak 21.203 ekor anjing dan 1.457 ekor kucing tersebar di tujuh kecamatan. Dari jumlah tersebut, baru 7.392 ekor anjing dan 892 ekor kucing yang mendapatkan vaksin anti-rabies.

"Stok vaksin tidak mencukupi sesuai populasi, tapi kami terus melakukan vaksinasi darurat dilihat dari daerah dengan tingkat gigitan yang tinggi," ucap Klementina.

Dia mengajak masyarakat terlibat dalam pencegahan penularan rabies. Masyarakat yang memiliki anjing, kucing, dan kera bisa melapor atau membawa hewan piaraan tersebut ke kantor Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo atau Pos Kesehatan Hewan di setiap kecamatan untuk mendapatkan suntikan vaksin.

"Vaksin rabies ini gratis," katanya.

Selain mengajak masyarakat untuk membawa hewan mendapatkan suntikan rabies, Klementina juga mengatakan tentang penanganan kasus gigitan hewan pembawa rabies agar ditangani dengan vaksinasi anti-rabies (VAR), bukan dengan obat tradisional.

"Hindari pengobatan tradisional, karena ketika digigit anjing, masih banyak yang pakai cara tradisional seperti gunakan kopi," katanya.

Baca juga: Dinas lakukan observasi pada anjing yang menyerang anak di Labuan Bajo

Baca juga: Orang tua dinilai minim pengetahuan pentingnya VAR

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024