Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai fenomena banjir pesisir (rob) yang berpeluang melanda wilayah pesisir tiga pulau di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Waspadai potensi fenomena rob melanda wilayah pesisir selatan Pulau Flores, pesisir Pulau Sabu dan Pulau Raijua," kata Pelaksana Tugas Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang BMKG Agung Sudino di Kupang, Rabu, (5/7/2023).

Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan peringatan dini fenomena rob di wilayah NTT yang berlaku pada 5 Juli.

Agung menjelaskan fenomena rob muncul akibat adanya fenomena fase bulan purnama dan pasang tertinggi yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum yang lebih signifikan.

Berdasarkan pantauan data prediksi pasang surut, tinggi gelombang, kecepatan angin, dan curah hujan maka dapat mempengaruhi dinamika pesisir di wilayah NTT berupa banjir pesisir.

Ia mengimbau warga di wilayah pesisir pulau-pulau yang berpotensi terdampak rob agar meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak rob seperti banjir air laut yang menggenangi pemukiman warga.

Selain itu terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam, perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.

"Kami mengimbau warga untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak rob serta terus memperbaharui informasi cuaca maritim dari BMKG," katanya.

Baca juga: BMKG imbau masyarakat waspada angin kencang di TNK

Baca juga: BMKG beri peringatan dini bencana kekeringan di NTT



 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Waspadai rob berpeluang landa pesisir tiga pulau di NTT

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024