Lewoleba (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur di Provinsi Nusa Tenggara Timur berupaya meningkatkan peran ayah dalam pencegahan stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurang stimulasi.

"Ayah itu penting untuk terlibat. Persoalan stunting ada di keluarga dan dalam keluarga itu butuh kerja sama baik ayah dan ibu," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Manggarai Timur Jefrin Haryanto dari Manggarai Timur, Selasa, (11/7/2023).

Dia menyampaikan bahwa para ayah juga mesti berperan dalam pengasuhan anak, pemeliharaan kesehatan ibu dan anak, dan pemenuhan kebutuhan gizi ibu dan anak.

Sebagaimana para ibu, ia melanjutkan, para ayah harus aktif mencari informasi mengenai pemenuhan kebutuhan gizi ibu dan anak serta pemeliharaan kesehatan mereka.

Oleh karena itu, Jefrin mengatakan, pemerintah daerah mengampanyekan pelibatan para ayah dalam kegiatan posyandu guna meningkatkan peran mereka dalam upaya pemenuhan kebutuhan gizi ibu dan anak, pengasuhan anak, hingga pencegahan stunting.

Baca juga: Dinkes: Cakupan balita stunting di Kabupaten Ngada terus berkurang

Kampanye pelibatan ayah dalam kegiatan posyandu guna mendukung upaya pemeliharaan kesehatan ibu dan anak hingga pencegahan stunting mencakup penunjukan Bupati Manggarai Timur Agas Andreas sebagai Bapak Posyandu.

Baca juga: BKKBN latih masyarakat Lembata manfaatkan pangan lokal untuk atasi stunting

Dalam beberapa kesempatan, Bupati Manggarai Timur memberikan penghargaan kepada ayah yang terlibat dan menjadi inisiator kegiatan posyandu.

"Kampanye itu untuk menunjukkan pentingnya keterlibatan sosok ayah dalam pendampingan masalah kesehatan anak," kata Jefrin.

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024