Kupang (ANTARA) - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi mengatakan perbedaan tekanan udara antara Indonesia dan Australia telah memicu angin kencang di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan kecepatan mencapai 50-60 km per jam.
"Kondisi atmosfer saat ini dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara antara Indonesia dan Australia, dimana massa udara bergerak dari daerah bertekanan lebih tinggi (Australia) menuju ke daerah bertekanan lebih rendah (Indonesia). Hal ini menyebabkan wilayah Indonesia, khususnya wilayah NTT yang secara geografis berdekatan dengan Australia mengalami angin kencang dengan kecepatan angin terpantau mencapai 50-60 km/jam," katanya di Kupang, Senin, (27/7/2023).
Kondisi cuaca ini, lanjutnya, diperkirakan berlangsung mulai 24 hingga 26 Juli 2023 dengan lokasi antara lain Pulau Timor, Pulau Rote, Pulau Sabu, dan Pulau Sumba.
Sedang wilayah-wilayah yang berpotensi dilanda angin kencang pada 25 Juli mendatang adalah Pulau Rote, Pulau Sabu, sebagian Pulau Timor, dan sebagian Pulau Sumba.
Karena itu pihaknya mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi angin kencang dan potensi kebakaran lahan di NTT.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat NTT untuk terus memantau perkembangan cuaca yang dikeluarkan secara resmi oleh BMKG melalui sosial media baik Facebook maupun Instagram, atau masyarakat juga bisa menghubungi langsung BMKG Eltari melalui WA 081139404264," katanya.
Manager Usaha PT ASDP Cabang Kupang Andri Matte secara terpisah mengatakan pihaknya telah menutup sementara pelayaran pada empat lintasan penyeberangan di NTT akibat cuaca buruk di wilayah perairan laut.
Baca juga: Pemprov NTT minta KSOP larang kapal berlayar selama cuaca tak bersahabat
"Demi keselamatan, sementara waktu kita batalkan seluruh pelayaran untuk empat rute hari ini," katanya.
Baca juga: ASDP Kupang tutup sementara empat lintasan penyeberangan di NTT
Empat lintasan penyeberangan yang ditutup sementara itu adalah rute Kupang-Rote, Kupang-Aimere-Wangapu, Kupang-Sabu, dan Sabu - Ende.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Perbedaan tekanan udara RI-Australia picu angin kencang di NTT
"Kondisi atmosfer saat ini dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara antara Indonesia dan Australia, dimana massa udara bergerak dari daerah bertekanan lebih tinggi (Australia) menuju ke daerah bertekanan lebih rendah (Indonesia). Hal ini menyebabkan wilayah Indonesia, khususnya wilayah NTT yang secara geografis berdekatan dengan Australia mengalami angin kencang dengan kecepatan angin terpantau mencapai 50-60 km/jam," katanya di Kupang, Senin, (27/7/2023).
Kondisi cuaca ini, lanjutnya, diperkirakan berlangsung mulai 24 hingga 26 Juli 2023 dengan lokasi antara lain Pulau Timor, Pulau Rote, Pulau Sabu, dan Pulau Sumba.
Sedang wilayah-wilayah yang berpotensi dilanda angin kencang pada 25 Juli mendatang adalah Pulau Rote, Pulau Sabu, sebagian Pulau Timor, dan sebagian Pulau Sumba.
Karena itu pihaknya mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi angin kencang dan potensi kebakaran lahan di NTT.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat NTT untuk terus memantau perkembangan cuaca yang dikeluarkan secara resmi oleh BMKG melalui sosial media baik Facebook maupun Instagram, atau masyarakat juga bisa menghubungi langsung BMKG Eltari melalui WA 081139404264," katanya.
Manager Usaha PT ASDP Cabang Kupang Andri Matte secara terpisah mengatakan pihaknya telah menutup sementara pelayaran pada empat lintasan penyeberangan di NTT akibat cuaca buruk di wilayah perairan laut.
Baca juga: Pemprov NTT minta KSOP larang kapal berlayar selama cuaca tak bersahabat
"Demi keselamatan, sementara waktu kita batalkan seluruh pelayaran untuk empat rute hari ini," katanya.
Baca juga: ASDP Kupang tutup sementara empat lintasan penyeberangan di NTT
Empat lintasan penyeberangan yang ditutup sementara itu adalah rute Kupang-Rote, Kupang-Aimere-Wangapu, Kupang-Sabu, dan Sabu - Ende.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Perbedaan tekanan udara RI-Australia picu angin kencang di NTT