Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur meminta para nelayan di daerah berbasis kepulauan ini untuk sementara tidak melakukan aktivitas melaut karena saat ini sedang terjadi gelombang yang cukup tinggi di perairan NTT dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter.
"Angin kencang yang terjadi dalam dua pekan ini memicu terjadinya gelombang laut yang tinggi di wilayah perairan Provinsi Nusa Tenggara Timur sehingga perlu kewaspadaan dari para nelayan dalam beraktivitas melaut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur Ambrosius Kodo di Kupang, Senin, (24/7/2023).
Ambrosius Kodo mengatakan hal itu terkait antisipasi dilakukan Pemerintah NTT terhadap terjadinya bencana alam sebagai dampak angin kencang yang memicu gelombang tinggi di wilayah perairan NTT.
Menurut dia, angin kencang telah memicu terjadinya gelombang laut yang tinggi di wilayah perairan NTT sehingga perlu perlu di waspadai para nelayan dan masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir pantai.
"Kami mengimbau agar para nelayan di NTT untuk sementara tidak melaut dulu karena kondisi cuaca sangat buruk. Apabila terjadi angin kencang maka sebaiknya tidak melaut karena berisiko terhadap keselamatan pelayaran dan masyarakat di pesisir pantai juga perlu waspada terhadap bencana rob," kata Ambrosius Kodo.
Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Kupang dalam keterangan tertulis yang diterima di Kupang menyebutkan tinggi gelombang sebagai dampak adanya angin kencang di laut NTT yaitu 1,2- 2,5 meter terjadi di Selat Sumba bagian Timur, Selat Flores hingga wilayah Lamakera, Kabupaten Flores Timur, Selat Alor hingga Pantar, Selat Ombai dan perairan utara Kupang hingga Pulau Rote.
Sementara gelombang laut dengan ketinggian 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Selat Sumba bagian Barat, Laut Sawu, perairan Selatan Kupang hingga Pulau Rote, Samudera Hindia Selatan Kupang hingga Rote, sementara tinggi gelombang 4-5 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia Selatan Sumba hingga perairan Pulau Sabu.
Baca juga: Perbedaan tekanan udara RI-Australia picu angin kencang di NTT, kata BMKG
Baca juga: ASDP Kupang tutup sementara empat lintasan penyeberangan di NTT
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD NTT ingatkan para nelayan waspada gelombang tinggi
"Angin kencang yang terjadi dalam dua pekan ini memicu terjadinya gelombang laut yang tinggi di wilayah perairan Provinsi Nusa Tenggara Timur sehingga perlu kewaspadaan dari para nelayan dalam beraktivitas melaut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur Ambrosius Kodo di Kupang, Senin, (24/7/2023).
Ambrosius Kodo mengatakan hal itu terkait antisipasi dilakukan Pemerintah NTT terhadap terjadinya bencana alam sebagai dampak angin kencang yang memicu gelombang tinggi di wilayah perairan NTT.
Menurut dia, angin kencang telah memicu terjadinya gelombang laut yang tinggi di wilayah perairan NTT sehingga perlu perlu di waspadai para nelayan dan masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir pantai.
"Kami mengimbau agar para nelayan di NTT untuk sementara tidak melaut dulu karena kondisi cuaca sangat buruk. Apabila terjadi angin kencang maka sebaiknya tidak melaut karena berisiko terhadap keselamatan pelayaran dan masyarakat di pesisir pantai juga perlu waspada terhadap bencana rob," kata Ambrosius Kodo.
Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Kupang dalam keterangan tertulis yang diterima di Kupang menyebutkan tinggi gelombang sebagai dampak adanya angin kencang di laut NTT yaitu 1,2- 2,5 meter terjadi di Selat Sumba bagian Timur, Selat Flores hingga wilayah Lamakera, Kabupaten Flores Timur, Selat Alor hingga Pantar, Selat Ombai dan perairan utara Kupang hingga Pulau Rote.
Sementara gelombang laut dengan ketinggian 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Selat Sumba bagian Barat, Laut Sawu, perairan Selatan Kupang hingga Pulau Rote, Samudera Hindia Selatan Kupang hingga Rote, sementara tinggi gelombang 4-5 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia Selatan Sumba hingga perairan Pulau Sabu.
Baca juga: Perbedaan tekanan udara RI-Australia picu angin kencang di NTT, kata BMKG
Baca juga: ASDP Kupang tutup sementara empat lintasan penyeberangan di NTT
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD NTT ingatkan para nelayan waspada gelombang tinggi