Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini kewaspadaan gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di sejumlah perairan dalam wilayah Nusa Tenggara Timur.
"Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran," kata Pelaksana Tugas Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau, Agung Sudiono Abadi dari Kupang, Sabtu, (19/8/2023).
Berdasarkan prakiraan BMKG, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Selatan-Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
Agung menjelaskan gelombang dengan tinggi 1,25 meter hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Sumba Bagian Timur, Laut Sawu, Selat Alor-Pantar, Selat Ombai, Perairan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia Selatan Kupang-Rote.
Sementara itu tinggi gelombang 2,5 meter hingga 3,5 meter berpeluang terjadi di Selat Sape Bagian Selatan, Selat Sumba Bagian Barat, dan Samudera Hindia Selatan Sumba-Sabu.
Atas peringatan dini yang berpotensi yang terjadi hingga 20 Agustus 2023 ini, Agung meminta masyarakat untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran diantaranya untuk perahu nelayan apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Selanjutnya risiko tinggi juga diperingatkan bagi kapal tongkang apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Kapal Feri juga harus memerhatikan kondisi ini jika kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Baca juga: BMKG ingatkan nelayan waspada angin kencang di Mabar
Sementara itu bagi kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar perlu mewaspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.
Baca juga: Perbedaan tekanan udara RI-Australia picu angin kencang di NTT, kata BMKG
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," katanya berpesan.
"Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran," kata Pelaksana Tugas Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau, Agung Sudiono Abadi dari Kupang, Sabtu, (19/8/2023).
Berdasarkan prakiraan BMKG, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Selatan-Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
Agung menjelaskan gelombang dengan tinggi 1,25 meter hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Sumba Bagian Timur, Laut Sawu, Selat Alor-Pantar, Selat Ombai, Perairan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia Selatan Kupang-Rote.
Sementara itu tinggi gelombang 2,5 meter hingga 3,5 meter berpeluang terjadi di Selat Sape Bagian Selatan, Selat Sumba Bagian Barat, dan Samudera Hindia Selatan Sumba-Sabu.
Atas peringatan dini yang berpotensi yang terjadi hingga 20 Agustus 2023 ini, Agung meminta masyarakat untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran diantaranya untuk perahu nelayan apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Selanjutnya risiko tinggi juga diperingatkan bagi kapal tongkang apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Kapal Feri juga harus memerhatikan kondisi ini jika kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Baca juga: BMKG ingatkan nelayan waspada angin kencang di Mabar
Sementara itu bagi kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar perlu mewaspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.
Baca juga: Perbedaan tekanan udara RI-Australia picu angin kencang di NTT, kata BMKG
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," katanya berpesan.