Kupang (ANTARA) - Jajaran Kepolisian Resort Manggarai Timur Polda Nusa Tenggara Timur gencar melakukan edukasi kepada warga di daerah itu tentang bahaya Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) guna mencegah terjadinya kasus perdagangan orang.

"Kami telah menginstruksikan kepada semua Polsek dan Bhabinkamtibmas untuk terus melakukan edukasi kepada warga tentang bahaya TPPO sehingga bisa lebih waspada apabila ada oknum-oknum yang datang mengajak warga bekerja ke luar negeri secara ilegal," kata Kapolres Manggarai Timur AKBP I Ketut Widiarta saat dihubungi Jumat, (15/9/2023).

Menurut dia para anggota Kepolisian yang ada di Polsek-Polsek di Kabupaten Manggarai Timur secara rutin datang ke desa-desa untuk bertemu warga guna mengedukasi tentang TPPO sehingga warga memiliki pemahaman tentang dampak TPPO.

Kapolres Manggarai Timur AKBP I Ketut Widiarta kasus bahaya TPPO harus diwaspadai karena yang menjadi korban adalah warga di desa-desa yang kurang paham terhadap bahaya TPPO.

Sementara itu Kapolsek Kota Komba Iptu I Komang Suita yang melakukan sosialisasi tentang bahaya TPPO di Kecamatan Kota Komba meminta warga untuk tidak langsung percaya dan menerima ajakan oknum-oknum tertentu untuk bekerja di luar negeri sebagai pekerja migran.

"Warga harus telusuri perusahaan apakah legal atau tidak," kata I Komang Suita.

Baca juga: Antropolog harapkan perlu ada evaluasi penanganan TPPO di NTT.

Ia mengatakan kegiatan edukasi yang dilakukan itu merupakan upaya Polri khususnya Polres Manggarai Timur dalam mengantisipasi tindak pidana perdagangan orang, sehingga masyarakat semakin waspada.

Baca juga: Pemprov NTT lakukan upaya pencegahan orang bekerja secara ilegal

“Apa yang kami lakukan bagian dari pada upaya Polri menciptakan suasana yang aman dan kondusif, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Polri hadir di tengah masyarakat sebagai pemberi pengayoman, pelayanan dan perlindungan, sehingga masyarakat merasa nyaman,” kata Kapolsek I Koma Suita.

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024