Kupang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Ayodhia G L Kalake menegaskan lima poin instruksi Presiden Joko Widodo terkait pengendalian inflasi yang harus diperkuat di provinsi kepulauan tersebut.

"Instruksi pertama yaitu mengoptimalkan anggaran pendapatan dan belanja daerah, lalu memperkuat sarana dan prasarana pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian," kata Ayodhia saat membawakan sambutan dalam acara Panen Perdana Cabai Program Digital Farming di Lahan III GS Organik, Desa Baumata Timur, Kabupaten Kupang, Selasa, (17/10/2023).

Dalam menjalankan dua instruksi Presiden Joko Widodo, Ayodhia memberikan apresiasi kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT atas berbagai upaya untuk pengendalian inflasi di NTT.

Beberapa upaya BI NTT yakni menyediakan sarana informasi harga pangan menggunakan lampu LED di pasar-pasar, serta subsidi ongkos angkut untuk operasi pasar murah yang bekerja sama dengan BULOG NTT.

Ayodhia mengatakan hal itu telah sejalan dengan instruksi pertama dari Presiden RI yaitu mengoptimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk pengendalian inflasi melalui intervensi pasar guna mengurangi gejolak harga komoditas pangan terutama beras, dan penguatan cadangan pangan daerah, termasuk pengaturan penyaluran.

Selanjutnya, instruksi kedua telah sejalan lewat implementasi digital farming pada lahan GS Organik di Kabupaten Kupang berupa alat pengukur pH tanah yang terkoneksi dengan smartphone maupun pada integrated farming baik berupa perikanan, pupuk cair, serta bantuan sarana dan prasarana pertanian lainnya.

Berkaitan dengan instruksi ketiga yaitu integrasi data stok dan neraca pangan daerah untuk penyusunan kebijakan pengendalian inflasi, Ayodhia mengatakan pentingnya memperkuat kerja sama antardaerah, yang mana hal itu harus disikapi oleh perangkat daerah terkait, baik pada level provinsi/kabupaten/kota.

Kemudian, ia menyampaikan pentingnya memperkuat infrastruktur dan rantai pasok untuk memperlancar distribusi barang dan jasa. Pada kesempatan itu, ia sangat berharap peran KADIN dan PHRI untuk membantu pelaku usaha dalam memperkuat rantai pasok serta penciptaan captive market di NTT.

"Diharapkan juga dengan kegiatan hari ini dapat meningkatkan keyakinan pelaku usaha terhadap produk tanaman pangan atau hortikultura dengan tetap memerhatikan daya saing dan keberlangsungan stok," katanya menambahkan.

Terakhir, Ayodhia menegaskan agar semua pemangku kepentingan dapat memperkuat komunikasi dan sinergi koordinasi kebijakan pengendalian inflasi untuk menjaga ekspektasi inflasi.

Oleh karena itu, prestasi yang telah diraih sebagai champion dalam TPID Awards 2023 baik pada level provinsi/kota/kabupaten perlu dipertahankan dan diperkuat, tidak hanya dalam forum TPID, melainkan forum-forum lainnya baik secara formal maupun informal.

Pada akhir sambutannya, Ayodhia menyatakan komitmen bahwa semua upaya untuk menjamin 4K yaitu Ketersediaan stok, Kelancaran distribusi, Keterjangkauan harga, dan Komunikasi yang efektif terus dilakukan tidak lain untuk memastikan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dengan harga yang terjangkau agar masyarakat dapat menyelenggarakan kehidupannya dengan baik serta berpartisipasi optimal dalam pembangunan bangsa dan negara.

Baca juga: Pj Gubernur NTT: Hari Maritim mendorong pemanfaatan sumber daya laut

"Ekonomi adalah basis dari suatu kehidupan politik termasuk di Provinsi NTT yang kita cintai ini," katanya menegaskan.

Baca juga: PJ. Gubernur NTT sebut TNI banyak kontribusi dalam hal ketahanan pangan

Berdasarkan data, inflasi year on year September 2023 gabungan tiga kota penyumbang inflasi di NTT sebesar 2,19 persen, selanjutnya Kota Kupang sebesar 1,87 persen, Kota Maumere sebesar 3,80 persen, dan Kota Waingapu sebesar 3,25 persen.

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024