Kupang,  (AntaraNews) - Puluhan rumah warga di Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur terendam air banjir setinggi satu meter akibat luapan banjir dari bendungan Pukdale.

"Ada puluhan rumah penduduk yang terendam air banjir dengan ketinggian sekitar satu meter," kata Sekretaris Desa Fatukona, Hadadeser Lelang yang menghubungi dari lokasi kejadian, Kamis, (31/1) malam.

Ia mengatakan, wilayah Naibonat sekitar 35 km arah timur Kota Kupang ini mulai diguyur hujan lebat sejak pukul 14.00 WITA yang disebabkan bendungan Pukdale jebol hingga air banjir meluap.

Baca juga: Bencana alam di NTT didominasi puting beliung dan banjir
Baca juga: Warga Kabupaten Kupang diimbau waspadai banjir
Baca juga: banjir putuskan akses transportasi di kupang
"Hingga pukul 21.00 wita hujan masih turun dengan lebat menyebabkan air banjir meluap hingga ke ruas jalan Timor Raya dengan kedalaman 70 cm, sehingga arus transportasi di ruas jalan Timor Raya menjadi macet total," kata Lelang.

Menurut dia, petugas BPBD Kabupaten Kupang yang turun ke lokasi bencana sedang melakukan proses evakuasi terhadap para penduduk di Naibonat yang rumahnya tergenang banjir. "Proses evakuasi dilakukan petugas BPBD masih berlangsung hingga malam ini," kata Lelang.

Sementara itu anggota DPRD Kabupaten Kupang, Dessi Ballo yang berada dilokasi kejadian menjelaskan banjir yang melanda wilayah Kelurahan Naibonat itu akibat jebolnya bendungan Pukdale setelah wilayah itu diguyur hujan lebat pada Kamis (31/1) siang hingga malam hari. "Banjir yang terjadi ini karena bendungan Pukdale jebol," ujar Desi Ballo.

Menurut anggota DPRD dari Partai PDIP Kabupaten Kupang ini para petugas BPBD Kabupaten Kupang sedang berupaya melakukan evakuasi terhadap warga yang rumahnya tergenang air banjir menggunakan perahu karet.

"Saat ini proses evakuasi orang tua dan anak-anak sedang berlangsung. Evakuasi dilakukan para petugas BPBD Kabupaten Kupang dengan menggunakan perahu karet," tegas Desi.
Baca juga: Hundreds of houses in East Manggarai flooded
Baca juga: BMKG: Waspadai banjir dan longsor

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024