Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Daerah (Pemda) Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendukung penyelenggaraan Festival Golo Koe 2024 yang akan digelar pada 10-15 Agustus 2024 di Labuan Bajo.
Baca juga: Festival Bale Nagi beri dampak ekonomi bagi pelaku ekraf
Baca juga: Colour Run - Outdoor Activity - Festival Bale Nagi 2024
Baca juga: Pemkab Flotim angkat kearifan lokal dalam Festival Bale Nagi
"Tentu pemerintah berada di belakang panitia dan kami tidak biarkan panitia berjalan sendiri," kata Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dalam peluncuran Festival Golo Koe di Waterfront City Marina Labuan Bajo, Minggu (14/4).
Bupati yang akrab disapa Edi Endi juga mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dan bersinergi menyukseskan Festival Golo Koe yang telah masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) 2024.
"Sehingga kegiatan ini punya magnet yang luar biasa agar orang berbondong-bondong datang mengikuti rangkaian kegiatan," katanya.
Edi Endi menjelaskan pelaksanaan Festival Golo Koe yang memasuki tahun ketiga dinilai terus berbenah untuk semakin baik dalam penyelenggaraan dan bermanfaat bagi umat di Keuskupan Ruteng yang mencakup tiga kabupaten yakni Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai dan Manggarai Timur.
"Kita jadikan kegiatan ini tidak hanya sekadar rutinitas tapi harus mampu memberikan manfaat bagi umat atau rakyat yang ada di Keuskupan Ruteng," katanya.
Menurut Edi Endi Festival Golo Koe harus dirumuskan secara kolektif guna berdampak kepada peningkatan ekonomi masyarakat, hal dinilai sebagai pembeda Festival Golo Koe dengan festival lainnya.
"Tentu tidak hanya para umat datang dari berbagai tempat di Keuskupan Ruteng ke Labuan Bajo, namun sekembalinya dari kegiatan ini mereka harus mampu mengisi hal-hal positif yang berdampak kepada peningkatan dan kesejahteraan ekonomi," katanya.
Edi Endi menjelaskan prinsip Festival Golo Koe untuk menanamkan dan meningkatkan nilai spiritual bagi umat di wilayah tersebut di tengah perkembangan zaman dan pengaruh budaya dari luar daerah itu.
"Tentu orang yang memiliki iman yang kuat dan tegar yang mampu menahan lajunya pengaruh budaya yang tidak sesuai dengan budaya kita," katanya.
Sementara itu Administrator Kevikepan Labuan Bajo Romo Lourens Sopang mengajak seluruh pihak untuk mempromosikan Festival Golo Koe yang dinilai setiap tahun terus berkembang.
"Dengan masuk KEN maka tahun ini kita harus lebih giat lagi untuk menyebarluaskan dan mensosialisasikan ke banyak orang untuk datang ke Labuan Bajo agar menyaksikan atraksi yang kita akan sajikan," katanya.
Ia juga meminta seluruh pihak untuk bekerja sama agar secara maksimal menunjukkan kekayaan alam, kekayaan budaya dan kekayaan religius Labuan Bajo Flores, NTT kepada seluruh pengunjung.
Baca juga: Festival Bale Nagi beri dampak ekonomi bagi pelaku ekraf
Baca juga: Colour Run - Outdoor Activity - Festival Bale Nagi 2024
Baca juga: Pemkab Flotim angkat kearifan lokal dalam Festival Bale Nagi