Kupang (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Ayodhia GL Kalake berharap Uskup Agung Metropolitan Kupang Mgr Hironimus Pakaenoni yang baru ditahbiskan memperkokoh semangat kerukunan di provinsi kepulauan itu.
"Kami tentu berharap agar Monsinyur Hironimus juga dapat menjadi gembala yang mempersatukan serta memperkokoh semangat persaudaraan dan kerukunan melalui dialog partisipatif," kata Ayodhia dalam sambutannya pada perayaan penahbisan Uskup Agung Kupang di Kupang, Kamis, (9/5/2024).
Ia mengatakan peristiwa penahbisan Uskup Agung Kupang Mgr Hironimus Pakaenoni tentunya bukan hanya menjadi sukacita umat Keuskupan Agung Kupang dan keluarga, tapi juga menjadi sukacita seluruh masyarakat NTT dari berbagai latar belakang etnis, suku, budaya dan agama.
Lewat penahbisan Mgr Hironimus Pakaenoni ia berharap ada dialog partisipatif untuk kerukunan di NTT.
Lebih dari itu, ia berharap pula ada dialog partisipatif yang menghidupkan dan memberdayakan dengan para pemuka agama dan pemangku kepentingan lainnya untuk kemajuan daerah ini.
Menurut dia Mgr Hironimus Pakaenoni telah menetapkan motto Pasce Oves Meas yang berarti Gembalakanlah domba-dombaKu.
Mengutip pesan Paus Gregorius Agung, gembala yang baik harus memiliki kedalaman rohani agar mampu menampung kesusahan orang lain dalam hatinya, sehingga menjadi miliknya (Per pietatis viscera in se infirmitatem caeterorum transferat).
Dengan keutamaan rohani dan sosial yang telah dimiliki selama ini, Ayodhia juga berharap Mgr Hironimus Pakaenoni kiranya dapat menunjukkan komitmen untuk menjadi pemimpin yang melayani, menuntun, dan mengarahkan umat Katolik Keuskupan Agung Kupang yang jumlahnya sekitar 259 ribu jiwa pada jalan keselamatan dan kesejahteraan.
"Sebagai mitra yang berjalan bersama dalam semangat solidaritas dan kolaboratif, kami tentu berharap agar Monsinyur Hironimus juga dapat menjadi gembala yang mempersatukan serta memperkokoh semangat persaudaraan," ucapnya.
Selanjutnya Ayodhia menyampaikan terima kasih kepada Mgr Petrus Turang yang secara resmi telah menjadi Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang.
Dengan motto Pertransiit Benefaciendo atau Berkeliling Sambil Berbuat Baik, ia menyebut Yang Mulia Mgr Petrus Turang sejak ditahbiskan pada 1997 dengan tekun dan setia mengelilingi wilayah Keuskupan Agung Kupang yang sangat luas dengan topografi yang cukup sulit untuk bertemu dengan umat Allah.
Dalam perjumpaan tersebut, Mgr Petrus Turang telah menanamkan banyak benih-benih kebaikan dan cinta kasih dalam perbuatan nyata untuk pemberdayaan ekonomi umat, membangun dialog dengan pemuka agama lain dan pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat, serta mendukung berbagai program pemerintah yang bertujuan mensejahterakan masyarakat.
Dalam rentang waktu 27 tahun tugas kegembalaan itu, kata Ayodhia, Mgr Petrus Turang menjadi bagian yang tak terpisahkan dan salah satu tokoh panutan masyarakat NTT. Oleh karena itu, ia berharap uskup emeritus itu terus berada bersama masyarakat NTT.
"Kami masih tetap membutuhkan Pertransiit Benefaciendo melalui sumbangsih pemikiran dan karya pelayanan dari Yang Mulia untuk bersama-sama memajukan daerah ini," katanya menandaskan.
Uskup Agung Kupang Mgr Hironimus Pakaenoni telah ditahbiskan oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr Piero Pioppo di Gereja Kristus Raja Katedral Kupang.
Baca juga: Duta Besar Vatikan menahbiskan Uskup Agung Metropolitan Kupang
Baca juga: Dubes Vatikan untuk Indonesia tiba di Kupang
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gubernur NTT berharap Uskup Agung Kupang perkokoh semangat kerukunan
"Kami tentu berharap agar Monsinyur Hironimus juga dapat menjadi gembala yang mempersatukan serta memperkokoh semangat persaudaraan dan kerukunan melalui dialog partisipatif," kata Ayodhia dalam sambutannya pada perayaan penahbisan Uskup Agung Kupang di Kupang, Kamis, (9/5/2024).
Ia mengatakan peristiwa penahbisan Uskup Agung Kupang Mgr Hironimus Pakaenoni tentunya bukan hanya menjadi sukacita umat Keuskupan Agung Kupang dan keluarga, tapi juga menjadi sukacita seluruh masyarakat NTT dari berbagai latar belakang etnis, suku, budaya dan agama.
Lewat penahbisan Mgr Hironimus Pakaenoni ia berharap ada dialog partisipatif untuk kerukunan di NTT.
Lebih dari itu, ia berharap pula ada dialog partisipatif yang menghidupkan dan memberdayakan dengan para pemuka agama dan pemangku kepentingan lainnya untuk kemajuan daerah ini.
Menurut dia Mgr Hironimus Pakaenoni telah menetapkan motto Pasce Oves Meas yang berarti Gembalakanlah domba-dombaKu.
Mengutip pesan Paus Gregorius Agung, gembala yang baik harus memiliki kedalaman rohani agar mampu menampung kesusahan orang lain dalam hatinya, sehingga menjadi miliknya (Per pietatis viscera in se infirmitatem caeterorum transferat).
Dengan keutamaan rohani dan sosial yang telah dimiliki selama ini, Ayodhia juga berharap Mgr Hironimus Pakaenoni kiranya dapat menunjukkan komitmen untuk menjadi pemimpin yang melayani, menuntun, dan mengarahkan umat Katolik Keuskupan Agung Kupang yang jumlahnya sekitar 259 ribu jiwa pada jalan keselamatan dan kesejahteraan.
"Sebagai mitra yang berjalan bersama dalam semangat solidaritas dan kolaboratif, kami tentu berharap agar Monsinyur Hironimus juga dapat menjadi gembala yang mempersatukan serta memperkokoh semangat persaudaraan," ucapnya.
Selanjutnya Ayodhia menyampaikan terima kasih kepada Mgr Petrus Turang yang secara resmi telah menjadi Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang.
Dengan motto Pertransiit Benefaciendo atau Berkeliling Sambil Berbuat Baik, ia menyebut Yang Mulia Mgr Petrus Turang sejak ditahbiskan pada 1997 dengan tekun dan setia mengelilingi wilayah Keuskupan Agung Kupang yang sangat luas dengan topografi yang cukup sulit untuk bertemu dengan umat Allah.
Dalam perjumpaan tersebut, Mgr Petrus Turang telah menanamkan banyak benih-benih kebaikan dan cinta kasih dalam perbuatan nyata untuk pemberdayaan ekonomi umat, membangun dialog dengan pemuka agama lain dan pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat, serta mendukung berbagai program pemerintah yang bertujuan mensejahterakan masyarakat.
Dalam rentang waktu 27 tahun tugas kegembalaan itu, kata Ayodhia, Mgr Petrus Turang menjadi bagian yang tak terpisahkan dan salah satu tokoh panutan masyarakat NTT. Oleh karena itu, ia berharap uskup emeritus itu terus berada bersama masyarakat NTT.
"Kami masih tetap membutuhkan Pertransiit Benefaciendo melalui sumbangsih pemikiran dan karya pelayanan dari Yang Mulia untuk bersama-sama memajukan daerah ini," katanya menandaskan.
Uskup Agung Kupang Mgr Hironimus Pakaenoni telah ditahbiskan oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr Piero Pioppo di Gereja Kristus Raja Katedral Kupang.
Baca juga: Duta Besar Vatikan menahbiskan Uskup Agung Metropolitan Kupang
Baca juga: Dubes Vatikan untuk Indonesia tiba di Kupang
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gubernur NTT berharap Uskup Agung Kupang perkokoh semangat kerukunan