Labuan Bajo (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh mengatakan kegiatan penanaman pohon di Parapuar Labuan Bajo bersama para duta besar (dubes) asing menunjukkan komitmen yang kuat untuk mempromosikan pembangunan hijau dan regeneratif.
 
"Serta untuk mendukung gerakan hijau global bahwa setiap langkah itu penting, Every Step Matters," katanya dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Senin, (1/7/2024).
 
Frans Teguh menyampaikan hal tersebut dalam kegiatan Green Action bersama para dubes yang mengikuti Diplomatic Tour: Indonesia Gastrodiplomacy Series yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri di Labuan Bajo.
 
Dalam kunjungannya ke Parapuar, sebanyak 18 dubes asing dari 24 dubes asing beserta rombongan melakukan menanam sebanyak 30 pohon Tabebuya Kuning (Handroanthus chrysotrichus) yang juga dikenal sebagai pohon Terompet Emas, yang bermanfaat untuk penghijauan dan juga pelindung dari polusi.
 
Frans Teguh menjelaskan Labuan Bajo Flores dan Nusa Tenggara Timur (NTT) terkenal dengan keindahan alam dan budayanya yang luar biasa.
 
Labuan Bajo Flores terus berkembang sebagai destinasi "Top of Mind" tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia.
 
Sebagai bagian dari strategi pariwisata nasional untuk mendorong Bali Beyond Tourism Destination, BPOLBF berperan sebagai lembaga di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki tugas dan fungsi utama yaitu Fungsi Otoritatif untuk mengembangkan dan mempromosikan destinasi super prioritas dan berkelanjutan di Parapuar dan fungsi koordinatif untuk mengintegrasikan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan di 11 kawasan koordinatiinatif, yaitu Flores, Alor, Lembata dan Bima.
 
Lebih lanjut, Frans juga menambahkan Parapuar dengan karakteristik uniknya, menawarkan sejumlah investasi potensial seperti green house, forest restaurant, boutique premium resort, cliff eco restaurant, cultural centre, worship hill centre, forest hiking/jogging/running centre, outbound area, eco child friendly playground, traditional cultural village, natural reserve park centre, mini zoo, botanic garden, eco mice, healing forest, premium eco-glamping, dan eco meditation/yoga dengan model pengembangan Ethno, Eco, Edu, Cultural, dan Natural Conservation (3ECNC) sebagai pedoman masa depan.
 
“Saya mengundang semua peserta untuk berinvestasi dan menjadi bagian dari perjalanan dalam mempromosikan pariwisata hijau dan berkelanjutan untuk dunia yang lebih baik," katanya.
 
Ia juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendorong percepatan aksi iklim dalam pariwisata dengan meneguhkan komitmen untuk mengurangi emisi dalam pariwisata setidaknya 50 persen pada tahun 2050.
 
Selain melakukan Green Action, para tamu duta besar asing dan rombongan juga diajak melakukan meditasi bersama, menikmati penampilan memukau tarian para penari dari Tate Kind Art Labuan Bajo, dan menikmati sarapan kuliner lokal setempat di Parapuar Labuan Bajo.
 
Sementara itu, Duta Besar Turki untuk Indonesia Talip Kucukcan menilai Parapuar Labuan Bajo sangat unik dan istimewa dengan adanya kegiatan Green Action sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

Baca juga: Kemlu ajak dubes asing tanam pohon dan yoga di Parapuar
 
“Saya pikir ini akan menjadi salah satu proyek terkemuka di dunia untuk menunjukkan bahwa orang peduli tentang lingkungan tempat mereka tinggal, saya menanam pohon disini yang berarti saya memiliki koneksi dengan Parapuar, harapannya tahun depan saya bisa kembali lagi ke sini untuk melihat pohon yang saya tanam hari ini bertumbuh dengan baik,” katanya.

Baca juga: BPOLBF tekankan pentingnya komunikasi krisis kepariwisataan
 
Talip menambahkan bahwa dirinya akan mempromosikan destinasi Parapuar dan Labuan Bajo Flores pada umumnya ini ke masyarakat Republik Turki.

Pewarta : Gecio Viana
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024