Kupang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur Ayodhia Kalake menilai Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 di lima pulau yang masuk dalam wilayah terdepan, terluar, dan terpencil (3T) di NTT dapat memperkokoh kedaulatan NKRI di provinsi ini yang berbatasan dengan dua negara.
"Dalam kegiatan ini nanti akan ada sosialisasi Cinta Bangga dan Paham Rupiah diharapkan semakin memperkokoh tegaknya kedaulatan NKRI di NTT ini," katanya di sela-sela pelaksanaan pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 di wilayah NTT di Kupang, Jumat, (26/7).
Lima pulau 3T yang menjadi sasaran pelaksanaan kegiatan tersebut adalah Pulau Rote di Kabupaten Rote, Pulau Sabu dan Pulau Raijua yang masuk dalam Kabupaten Sabu Raijua, Pulau Pantar yang masuk dalam Kabupaten Alor serta Pulau Timor dengan lokasi di Naikliu Kabupaten Kupang.
Pelaksanaan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 ini merupakan kerja sama antara Bank Indonesia wilayah NTT dengan TNI AL khususnya dengan Lantamal VII Kupang.
Menurut dia kerja kolaborasi tersebut bertujuan untuk menegakkan kedaulatan di wilayah 3T sehingga Rupiah tidak hanya berperan sebagai alat tukar yang sah, tetapi simbol kedaulatan.
"Sekaligus kehadiran negara khususnya di wilayah-wilayah 3T," ujar dia.
Pj Gubernur mengapresiasi Bank Indonesia yang terus secara rutin setiap tahunnya menggelar hal tersebut, karena tentu akan membantu masyarakat di pulau 3T untuk mendapatkan uang dengan kualitas yang baru.
Dia berharap agar masyarakat di sejumlah pulau yang dikunjungi nanti dapat memanfaatkan momentum itu untuk menukarnya uang lusuh dengan uang emisi baru.
BI NTT kali ini dalam kegiatan tersebut menyiapkan uang sebesar Rp5 miliar dalam pelaksanaan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 yang dimulai dari Jumat (26/7) hingga 1 Agustus 2024.
Baca juga: BI siapkan Rp5 miliar untuk ekspedisi rupiah berdaulat di wilayah 3T
Uang yang dibawa semuanya adalah uang emisi 2022 dengan rincian uang kertas Rp100 ribu berjumlah Rp500 juta, Rp50 ribu berjumlah Rp500 juta dan pecahan Rp20 ribu berjumlah Rp2 miliar.
Baca juga: Kurs Rupiah pada perdagangan Kamis ditutup merosot
Kemudian uang kertas Rp10 ribu berjumlah Rp1 miliar, uang kertas Rp5 ribu sebanyak Rp500 juta, uang pecahan Rp2 ribu berjumlah Rp400 juta dan uang kertas Rp1000 berjumlah Rp100 juta.
"Dalam kegiatan ini nanti akan ada sosialisasi Cinta Bangga dan Paham Rupiah diharapkan semakin memperkokoh tegaknya kedaulatan NKRI di NTT ini," katanya di sela-sela pelaksanaan pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 di wilayah NTT di Kupang, Jumat, (26/7).
Lima pulau 3T yang menjadi sasaran pelaksanaan kegiatan tersebut adalah Pulau Rote di Kabupaten Rote, Pulau Sabu dan Pulau Raijua yang masuk dalam Kabupaten Sabu Raijua, Pulau Pantar yang masuk dalam Kabupaten Alor serta Pulau Timor dengan lokasi di Naikliu Kabupaten Kupang.
Pelaksanaan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 ini merupakan kerja sama antara Bank Indonesia wilayah NTT dengan TNI AL khususnya dengan Lantamal VII Kupang.
Menurut dia kerja kolaborasi tersebut bertujuan untuk menegakkan kedaulatan di wilayah 3T sehingga Rupiah tidak hanya berperan sebagai alat tukar yang sah, tetapi simbol kedaulatan.
"Sekaligus kehadiran negara khususnya di wilayah-wilayah 3T," ujar dia.
Pj Gubernur mengapresiasi Bank Indonesia yang terus secara rutin setiap tahunnya menggelar hal tersebut, karena tentu akan membantu masyarakat di pulau 3T untuk mendapatkan uang dengan kualitas yang baru.
Dia berharap agar masyarakat di sejumlah pulau yang dikunjungi nanti dapat memanfaatkan momentum itu untuk menukarnya uang lusuh dengan uang emisi baru.
BI NTT kali ini dalam kegiatan tersebut menyiapkan uang sebesar Rp5 miliar dalam pelaksanaan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 yang dimulai dari Jumat (26/7) hingga 1 Agustus 2024.
Baca juga: BI siapkan Rp5 miliar untuk ekspedisi rupiah berdaulat di wilayah 3T
Uang yang dibawa semuanya adalah uang emisi 2022 dengan rincian uang kertas Rp100 ribu berjumlah Rp500 juta, Rp50 ribu berjumlah Rp500 juta dan pecahan Rp20 ribu berjumlah Rp2 miliar.
Baca juga: Kurs Rupiah pada perdagangan Kamis ditutup merosot
Kemudian uang kertas Rp10 ribu berjumlah Rp1 miliar, uang kertas Rp5 ribu sebanyak Rp500 juta, uang pecahan Rp2 ribu berjumlah Rp400 juta dan uang kertas Rp1000 berjumlah Rp100 juta.