Kupang, NTT (ANTARA) - Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Johni Asadoma mengharapkan UMKM lokal bisa naik kelas lewat pelatihan yang digelar Bank Indonesia Perwakilan NTT dalam program Onboarding UMKM 2025.
“Kita tahu bersama bahwa NTT memiliki potensi yang sangat banyak dan beragam, tidak terkecuali di sektor UMKM, sehingga pelatihan ini menjadi kesempatan berharga bagi para pelaku UMKM untuk bisa naik kelas,” kata Wagub Johni dalam sambutannya saat membuka acara pelatihan tersebut di Kupang, Kamis.
Ia menilai kegiatan yang diinisiasi BI NTT ini sebagai wujud kolaborasi yang baik dalam rangka meningkatkan kapasitas UMKM lokal, khususnya dalam pemasaran secara daring serta digitalisasi usaha yang berkelanjutan.
“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang belajar tetapi juga sebagai sarana bagi UMKM untuk membangun jaringan, memperluas wawasan, dan meningkatkan daya saing usaha,” katanya.
Ia turut mengapresiasi Bank Indonesia serta seluruh pihak yang turut berkolaborasi dalam menghadirkan program pelatihan ini.
“Atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi NTT, saya menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia Perwakilan NTT yang telah menginisiasi program Onboarding UMKM 2025,” katanya.
Pada kesempatan itu, ia menerangkan peran pemerintah dalam mendukung UMKM lokal lewat hilirisasi komoditas nontambang, program One Village One Product (OVOP), dan Gerakan Beli NTT.
“Gerakan Beli NTT mengajak kita untuk membangun NTT dengan membeli produk-produk lokal,” katanya.
Ia menyatakan bahwa UMKM memegang peranan penting dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional, sehingga pada tingkat daerah UMKM juga sangat berkontribusi.
Di samping itu, ia berharap pelatihan ini dapat mendorong peningkatan kreativitas dan produktivitas para pelaku usaha sehingga memiliki nilai jual di pasar yang lebih luas.
“Pada kesempatan ini saya juga mengajak para generasi muda NTT, baik Gen Z dan milenial, untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan terlibat aktif dalam mengembangkan produk-produk UMKM NTT,” katanya.