Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebut perputaran ekonomi dalam pelaksanaan Wolobobo Ngada Festival tanggal 25-28 Juli 2024 senilai Rp1,1 miliar.
"Dari survei yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada diperoleh besaran transaksi perputaran ekonomi senilai Rp1,1 miliar," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada Oktavianus Botha Djawa ketika dihubungi dari Kupang, Senin, (29/7).
Wolobobo Ngada Festival masuk dalam penyelenggaraan Kharisma Event Nusantara (KEN) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tahun 2024.
Oktavianus mengatakan pelaksanaan Wolobobo Ngada Festival 2024 telah mendorong terjadinya perputaran uang sejak persiapan hingga penutupan dengan jumlah pengunjung rata-rata per hari mencapai 1.000-1.500 orang.
Selain itu, besarnya pengunjung ke Bajawa telah menumbuhkan perputaran ekonomi pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terlihat dari besaran transaksi tersebut pada 25 UMKM Kopi, 18 UMKM Tenun, 10 UMKM Bambu, serta kuliner.
"Hitungan itu merupakan kompilasi dari transaksi yang terjadi sejak persiapan pelaksanaan festival," ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan Wolobobo Ngada Festival 2024 adalah momen istimewa untuk mengangkat potensi Kabupaten Ngada agar dapat dikenal secara nasional bahkan internasional.
Gelaran festival ini telah mempengaruhi beberapa aspek ekonomi dan budaya melalui beberapa rangkaian kegiatan seperti Wolobobo Mountain Coffee Walk, Karnaval Etnik, Bajawa Art Market, serta Pasar Napu Bheto atau pasar bambu.
Menurutnya penyelenggaraan Wolobobo Ngada Festival telah menyatukan masyarakat dari semua golongan yang menghadiri festival, serta menambah pemahaman tentang pentingnya komoditas andalan yang menjadi tema festival yakni kopi, bambu, dan tenun.
Baca juga: BPOLBF: Wolobobo Ngada Festival 2024 layak menjadi acara budaya khas
Ketiga komoditas itu merupakan komoditas yang melekat dengan budaya masyarakat Ngada sehingga perlu dipelihara dan dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Wolobobo Ngada Festival di Ngada masuk KEN 2024
Baca juga: Artikel - Menembus kabut menuju Puncak Bukit Wolobobo di Ngada
"Kehadiran Wolobobo Ngada Festival pada tahun 2024 ini tentunya menjadi ajang untuk memperkuat upaya promosi tiga tema utama tersebut," ujar Oktavianus.
"Dari survei yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada diperoleh besaran transaksi perputaran ekonomi senilai Rp1,1 miliar," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada Oktavianus Botha Djawa ketika dihubungi dari Kupang, Senin, (29/7).
Wolobobo Ngada Festival masuk dalam penyelenggaraan Kharisma Event Nusantara (KEN) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tahun 2024.
Oktavianus mengatakan pelaksanaan Wolobobo Ngada Festival 2024 telah mendorong terjadinya perputaran uang sejak persiapan hingga penutupan dengan jumlah pengunjung rata-rata per hari mencapai 1.000-1.500 orang.
Selain itu, besarnya pengunjung ke Bajawa telah menumbuhkan perputaran ekonomi pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terlihat dari besaran transaksi tersebut pada 25 UMKM Kopi, 18 UMKM Tenun, 10 UMKM Bambu, serta kuliner.
"Hitungan itu merupakan kompilasi dari transaksi yang terjadi sejak persiapan pelaksanaan festival," ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan Wolobobo Ngada Festival 2024 adalah momen istimewa untuk mengangkat potensi Kabupaten Ngada agar dapat dikenal secara nasional bahkan internasional.
Gelaran festival ini telah mempengaruhi beberapa aspek ekonomi dan budaya melalui beberapa rangkaian kegiatan seperti Wolobobo Mountain Coffee Walk, Karnaval Etnik, Bajawa Art Market, serta Pasar Napu Bheto atau pasar bambu.
Menurutnya penyelenggaraan Wolobobo Ngada Festival telah menyatukan masyarakat dari semua golongan yang menghadiri festival, serta menambah pemahaman tentang pentingnya komoditas andalan yang menjadi tema festival yakni kopi, bambu, dan tenun.
Baca juga: BPOLBF: Wolobobo Ngada Festival 2024 layak menjadi acara budaya khas
Ketiga komoditas itu merupakan komoditas yang melekat dengan budaya masyarakat Ngada sehingga perlu dipelihara dan dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Wolobobo Ngada Festival di Ngada masuk KEN 2024
Baca juga: Artikel - Menembus kabut menuju Puncak Bukit Wolobobo di Ngada
"Kehadiran Wolobobo Ngada Festival pada tahun 2024 ini tentunya menjadi ajang untuk memperkuat upaya promosi tiga tema utama tersebut," ujar Oktavianus.