Labuan Bajo (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Badan Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh memaparkan perkembangan investasi di destinasi Parapuar Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terus dilakukan dalam tahun 2024.
"Kami mengagendakan 8 Agustus nanti akan ada groundbreaking, jadi satu-satunya yang kami harapkan di tahun ini bisa kita realisasi investasi di Parapuar dengan adanya sebuah investasi melalui pembangunan Cafe dan Eiger Store," kata Frans Teguh dalam The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU) yang diikuti secara daring dari Labuan Bajo, Senin, (29/7).
Ia menambahkan groundbreaking Cafe dan Eiger Store sangat terkait dengan wisata petualangan dan ambience mengenai nilai-nilai kultural yang mengedepankan filosofi kearifan lokal.
"Kami berharap dengan hadirnya destinasi Parapuar sebagai salah satu kawasan dan destinasi baru akan lebih banyak lagi pilihan-pilihan bagi kunjungan berwisata di Labuan Bajo dan juga Flores, NTT pada umumnya," katanya.
Ia juga menjelaskan total kawasan Parapuar Labuan Bajo seluas 400 hektar dan saat ini lahan yang sudah memiliki sertifikat HPL (Hak Pengelolaan Lahan) adalah pada Zona 1 seluas 129,6 hektare yang sudah clean and clear untuk dijadikan lokus investasi.
Ia menambahkan sesuai rencana dan strategi pengembangan destinasi Parapuar Labuan Bajo serta arahan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, BPOLBF mendorong Parapuar Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi alternatif yang mengutamakan kearifan lokal dan patut dikunjungi wisatawan.
"Kami ingin memastikan bahwa kita mengembangkan konsep destinasi Parapuar dengan menggunakan pendekatan etno, eco, edu, culture and nature conservation," katanya.
Frans Teguh juga menjelaskan destinasi Parapuar Labuan Bajo menyajikan suasana baru selain wisata bahari di Taman Nasional Komodo yang dinilai akan berdampak kepada lama tinggal wisatawan di Labuan Bajo.
Destinasi Parapuar Labuan Bajo, lanjut dia, berada di lokasi strategis yang mudah dijangkau karena berjarak kurang lebih lima menit dari Bandara Komodo Labuan Bajo dan kurang lebih tujuh menit dari Marina Labuan Bajo
"Lokasi yang strategis yang bisa diakses dengan mudah, berada pada ketinggian kurang lebih 238 mdpl jadi hill point, pemandangan sangat, sangat challenging, kita bisa menikmati sunset dan sunrise lalu di sana karena ini adalah hutan konsepnya adalah membangun pariwisata di dalam hutan," katanya.