Kupang (ANTARA) - Komandan Korem 161/Wirasakti Brigadir Jenderal TNI Joao Xavier Barreto Nunes mengatakan bahwa TNI Angkatan Darat akan memaksimalkan peran teritorial di wilayah perbatasan dan nonperbatasan untuk membantu masyarakat.
"Bapak Panglima TNI, Bapak KSAD, termasuk akan diketuk oleh DPR bahwa ada penambahan personel untuk memaksimalkan peran teritorial guna membantu masyarakat," kata Danrem di Kupang, Kamis, (8/8).
Hal ini disampaikan Danrem berkaitan dengan kesempatan bagi Yohannes Ande Kalla yang sebelumnya tidak lolos seleksi bintara TNI AD karena gagal pada tinggi badan. Namun, dia masih mempunyai kesempatan untuk tes masuk di Universitas Pertahanan Ben Mboi Atambua, Kabupaten Belu.
Menurut Danrem, sebenarnya program tersebut merupakan program dari Mabes TNI dan berada di seluruh perbatasan RI dengan negara lain, namun wilayah Nusa Tenggara Timur akan menjadi daerah pertama yang akan diterapkan.
Peran teritorial yang akan dimaksimalkan itu seperti di sektor pertanian, peternakan, perikanan dan bidang teknik. Nantinya untuk wilayah NTT, sejumlah jurusan itu akan disiapkan di Unhan di Kabupaten Belu.
Oleh karena itu, anak-anak SMA yang baru lulus sekolah bisa mendaftar ke Unhan untuk kemudian mengambil kejuruan agar kelak saat lulus dapat memanfaatkan potensi yang ada untuk membantu masyarakat di perbatasan dan nonperbatasan pada sektor pertanian, peternakan dan sektor lainnya.
Danrem mengatakan bahwa Universitas Pertahanan Atambua itu bagian dari upaya negara dalam memberikan kesempatan kepada anak-anak NTT, khususnya di wilayah perbatasan yang ingin menjadi tentara.
"Nah kita bisa ambil sesuai dengan kemampuan kita," ujar dia.
Danrem mengatakan bahwa mereka yang lulus dari bidang teknik bisa membangun rumah dan jalan-jalan di perbatasan sehingga cukup tentara saja yang membangun semuanya di kawasan perbatasan.
Apalagi saat ini TNI juga sering membangun rumah tidak layak huni (RLTH) bagi masyarakat kurang mampu di NTT.
Kemudian untuk mereka yang lulus dari jurusan pertanian akan mengolah lahan gersang di NTT sehingga kelak berguna bagi masyarakat.
Baca juga: Indonesian soldiers thwart fuel smuggling to Papua New Guinea
Hal ini sudah terbukti dengan berbagai inovasi yang dilakukan oleh TNI AD di wilayah perbatasan, lalu di Kabupaten Kupang yang kemudian memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Baca juga: Satgas Pamtas terima senjata rakitan dari warga perbatasan
"Kemarin di Naibonat, bapak KSAD tanam di sana, nanti kita buktikan pada bulan September kita akan panen jagung dengan metode yang ada," ujar dia.
"Bapak Panglima TNI, Bapak KSAD, termasuk akan diketuk oleh DPR bahwa ada penambahan personel untuk memaksimalkan peran teritorial guna membantu masyarakat," kata Danrem di Kupang, Kamis, (8/8).
Hal ini disampaikan Danrem berkaitan dengan kesempatan bagi Yohannes Ande Kalla yang sebelumnya tidak lolos seleksi bintara TNI AD karena gagal pada tinggi badan. Namun, dia masih mempunyai kesempatan untuk tes masuk di Universitas Pertahanan Ben Mboi Atambua, Kabupaten Belu.
Menurut Danrem, sebenarnya program tersebut merupakan program dari Mabes TNI dan berada di seluruh perbatasan RI dengan negara lain, namun wilayah Nusa Tenggara Timur akan menjadi daerah pertama yang akan diterapkan.
Peran teritorial yang akan dimaksimalkan itu seperti di sektor pertanian, peternakan, perikanan dan bidang teknik. Nantinya untuk wilayah NTT, sejumlah jurusan itu akan disiapkan di Unhan di Kabupaten Belu.
Oleh karena itu, anak-anak SMA yang baru lulus sekolah bisa mendaftar ke Unhan untuk kemudian mengambil kejuruan agar kelak saat lulus dapat memanfaatkan potensi yang ada untuk membantu masyarakat di perbatasan dan nonperbatasan pada sektor pertanian, peternakan dan sektor lainnya.
Danrem mengatakan bahwa Universitas Pertahanan Atambua itu bagian dari upaya negara dalam memberikan kesempatan kepada anak-anak NTT, khususnya di wilayah perbatasan yang ingin menjadi tentara.
"Nah kita bisa ambil sesuai dengan kemampuan kita," ujar dia.
Danrem mengatakan bahwa mereka yang lulus dari bidang teknik bisa membangun rumah dan jalan-jalan di perbatasan sehingga cukup tentara saja yang membangun semuanya di kawasan perbatasan.
Apalagi saat ini TNI juga sering membangun rumah tidak layak huni (RLTH) bagi masyarakat kurang mampu di NTT.
Kemudian untuk mereka yang lulus dari jurusan pertanian akan mengolah lahan gersang di NTT sehingga kelak berguna bagi masyarakat.
Baca juga: Indonesian soldiers thwart fuel smuggling to Papua New Guinea
Hal ini sudah terbukti dengan berbagai inovasi yang dilakukan oleh TNI AD di wilayah perbatasan, lalu di Kabupaten Kupang yang kemudian memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Baca juga: Satgas Pamtas terima senjata rakitan dari warga perbatasan
"Kemarin di Naibonat, bapak KSAD tanam di sana, nanti kita buktikan pada bulan September kita akan panen jagung dengan metode yang ada," ujar dia.