Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama Kevikepan Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng merilis travel pattern atau peta perjalanan ziarah religi Katolik di Labuan Bajo guna menjadikan Pulau Flores sebagai destinasi utama wisata religi Katolik di Indonesia.
 
 
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh dalam keterangan di Labuan Bajo, Sabtu, (10/8) mengatakan, pembuatan travel pattern itu merupakan upaya untuk memberikan pengalaman lebih kepada wisatawan dengan menyediakan informasi destinasi selain destinasi-destinasi yang berbasis alam maupun budaya di Labuan Bajo.
 
"Untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dengan tetap memerhatikan tren wisata di masa mendatang yang cenderung bersifat personalize (pribadi), customize (minat khusus), localize (lokalitas), dan smaller in size (jumlah wisatawan yang tidak terlalu massif)," ungkap Frans.
 
Ia menambahkan, wisata ziarah religi Katolik ini bisa menjadi daya tarik utama bagi wisatawan karena dapat memberikan pengalaman spiritual dan kegiatan yang berbeda di Labuan Bajo.
 
Frans juga menyampaikan rilis travel pattern ziarah religi Katolik khusus Labuan Bajo ini juga bersamaan dengan momen Festival Golo Koe 2024 agar wisatawan, peziarah, maupun pengunjung juga memiliki alternatif aktivitas selain mengikuti rangkaian kegiatan Festival Golo Koe 2024.
 
Festival Golo Koe merupakan salah satu kegiatan religi Katolik di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024 dari total 110 kegiatan unggulan yang telah dikurasi secara ketat dari 38 provinsi di Indonesia oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
 
"BPOLBF dan Kemenparekraf saat ini mendorong Pulau Flores menjadi destinasi utama wisata religi Katolik di Indonesia dan sebagai bentuk komitmen kami, saat ini kami bersama dengan stakeholder terkait dari pemda setempat, dinas pariwisata, dan juga keuskupan-keuskupan di Pulau Flores tengah juga menyusun peta perjalanan wisata religi Katolik di Pulau Flores," katanya.
 
Vikep Labuan Bajo, Romo Diosesan (RD) Rikard Manggu Pr menyampaikan pembuatan travel pattern merupakan langkah positif untuk memperkenalkan keindahan spiritual serta kekayaan budaya yang dimiliki Labuan Bajo kepada umat Katolik dan masyarakat luas.
 
"Kami berharap pengunjung dapat merasakan kedamaian dan inspirasi dalam kunjungan mereka, serta mendapatkan kesempatan untuk lebih mendalami iman mereka melalui pengalaman yang mendalam di lokasi-lokasi religius di Labuan Bajo," katanya.
 
Ia meyakini melalui inisiatif ini dapat memberikan kontribusi pada peningkatan kesadaran pelestarian budaya dan peluang besar untuk mempromosikan toleransi sebagai bagian dari kearifan lokal masyarakat Kabupaten Manggarai Barat.
 
"Ini adalah peluang besar untuk mempromosikan toleransi dan pemahaman lintas agama, serta mendukung perekonomian lokal melalui pariwisata yang bertanggung jawab," katanya.
 
Sementara itu, terdapat sebanyak 12 titik lokasi dalam peta perjalanan ziarah religi Katolik di Labuan Bajo yang dapat dikunjungi para peziarah dan wisatawan.

Baca juga: BPOLBF: Festival Golo Koe 2024 wujud nyata pariwisata inklusif
 
Sebanyak 12 titik lokasi tersebut yakni Gua Firdaus Maria Ratu Dunia yang di dekat Bandara Internasional Komodo, Gua Maria Golo Koe, Gua Maria Bunda Pengantara Rahmat yang berlokasi Kompleks Biara Susteran SSpS, Gua Maria Golo Kaca di Wae Mata, Gereja Roh Kudus Labuan Bajo.

Baca juga: BPOLBF kunjungi Kampung Rekas dorong pariwisata religi

Gereja Katolik Paroki Bunda Segala Bangsa, Wae Kesambi, Gereja Katolik St. Petrus Paroki Sernaru, Gereja Stella Maris, Yayasan St Damian, Binongko, Gereja Katolik Sta Theresia dari Kanak-Kanak Yesus Marombok, Toko Pondok Rohani Pelita Harapan, dan Pondok Uskup emeritus Mgr Angkur di Desa Gorontalo, Labuan Bajo.


 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPOLBF-Kevikepan Labuan Bajo merilis travel pattern ziarah Katolik

Pewarta : Gecio Viana
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024