Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mewaspadai kecepatan angin yang mencapai 30 knot.
"Anginnya dari arah Timur dengan kecepatan 20 knot dan angin maksimum mencapai 30 knot," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek di Kupang, Selasa, (3/9).
Ia mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi angin kencang ini hingga 6 September 2024.
Dari data model, kata Sti, masih ada selisih tekanan yang cukup besar antara Australia dan NTT.
Hal itu menyebabkan daerah NTT bagian selatan khususnya Kota Kupang terjadi angin kencang.
"Ini yang perlu diwaspadai oleh masyarakat," ucapnya.
Sti mengatakan informasi terkait peringatan angin kencang telah disebarluaskan kepada masyarakat.
Ia mengimbau masyarakat berhati-hati saat melakukan aktivitas di luar rumah, khususnya saat berkendara.
Sti berpesan agar masyarakat mewaspadai dahan pohon yang mudah rapuh dan baliho besar.
Masyarakat juga diingatkan untuk tidak membakar sampah saat angin kencang.
"Sifatnya kering, jadi ada angin kencang, kebakaran bisa meluas," kata Sti mengingatkan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sabu Raijua, Javid Ndu Ufi yang dihubungi terpisah menyampaikan telah mengimbau masyarakat untuk memperhatikan pohon-pohon besar yang berpotensi tumbang saat angin kencang.
Hal tersebut telah diinformasikan hingga ke tingkat RT dan RW.
Baca juga: BMKG ingatkan warga NTT waspadai peningkatan kecepatan angin
Ia juga berpesan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas pembakaran secara sembarangan saat angin kencang.
Baca juga: BMKG ingatkan warga Sabu Raijua dan Sumba waspada angin kencang
"Jangan membakar di kebun," kata Javid berpesan.
Baca juga: BMKG: cuaca cerah hingga berawan tebal di Mabar selama sepekan
"Anginnya dari arah Timur dengan kecepatan 20 knot dan angin maksimum mencapai 30 knot," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek di Kupang, Selasa, (3/9).
Ia mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi angin kencang ini hingga 6 September 2024.
Dari data model, kata Sti, masih ada selisih tekanan yang cukup besar antara Australia dan NTT.
Hal itu menyebabkan daerah NTT bagian selatan khususnya Kota Kupang terjadi angin kencang.
"Ini yang perlu diwaspadai oleh masyarakat," ucapnya.
Sti mengatakan informasi terkait peringatan angin kencang telah disebarluaskan kepada masyarakat.
Ia mengimbau masyarakat berhati-hati saat melakukan aktivitas di luar rumah, khususnya saat berkendara.
Sti berpesan agar masyarakat mewaspadai dahan pohon yang mudah rapuh dan baliho besar.
Masyarakat juga diingatkan untuk tidak membakar sampah saat angin kencang.
"Sifatnya kering, jadi ada angin kencang, kebakaran bisa meluas," kata Sti mengingatkan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sabu Raijua, Javid Ndu Ufi yang dihubungi terpisah menyampaikan telah mengimbau masyarakat untuk memperhatikan pohon-pohon besar yang berpotensi tumbang saat angin kencang.
Hal tersebut telah diinformasikan hingga ke tingkat RT dan RW.
Baca juga: BMKG ingatkan warga NTT waspadai peningkatan kecepatan angin
Ia juga berpesan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas pembakaran secara sembarangan saat angin kencang.
Baca juga: BMKG ingatkan warga Sabu Raijua dan Sumba waspada angin kencang
"Jangan membakar di kebun," kata Javid berpesan.
Baca juga: BMKG: cuaca cerah hingga berawan tebal di Mabar selama sepekan