Kupang (ANTARA) - Program Tirai Kasih 2024 yang digagas Persatuan Istri Karyawan Karyawati (PIKK) PT PLN (Persero) UIW Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Srikandi PLN berhasil menerangi 3.000 keluarga di daerah itu.

"Program Tirai Kasi adalah program bantuan listrik gratis yang disalurkan oleh PLN kepada keluarga prasejahtera," kata General Manager PT PLN (Persero) UIW NTT sekaligus Pembina PIKK Ajrun Karim di Kupang, Rabu (16/10).

"Akhirnya PLN berhasil membawa listrik masuk ke rumah-rumah warga, mengubah gelapnya malam menjadi terang benderang. PLN telah menghadirkan listrik ke rumah-rumah warga, membawa harapan baru bagi masyarakat yang belum pernah menikmati penerangan yang memadai," katanya.

Dia mengatakan dengan adanya listrik, kini warga dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan lebih nyaman dan produktif, serta meningkatkan kualitas hidup mereka.

Tiga warga penerima bantuan yakni ibu Penina, ibu Fransiska, dan ibu Deti yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga turut bahagia karena sudah memiliki aliran listrik sendiri, yang mana sebelumnya menyalur dari tetangga yang sudah ada listrik.

Baca juga: PLN NTT berhasil terangi sejumlah desa dan dusun di tiga kabupaten
Baca juga: YBM--PLN Kupang gelar program amal 'Light Up The Dream'

Selama bertahun-tahun, ketiganya harus beradaptasi dengan keterbatasan listrik. Pekerjaan rumah tangga yang sederhana pun menjadi lebih sulit karena ketergantungan pada cahaya matahari. Namun, berkat bantuan yang mereka terima, kini mereka dapat menikmati kemudahan yang selama ini hanya mereka impikan.

Ajrun Karim mengharapkan semoga kedepan, kehadiran Listrik tak hanya sebagai penerang lampu namun juga mampu memicu pertumbuhan ekonomi warga penerima bantuan.

Ketua PIKK PLN UIW NTT Nurike Ajrun berharap kehadiran listrik bisa menumbuhkan usaha baru untuk ibu-ibu seperti usaha salon atau menjual minuman dingin di depan rumah.

"Semoga kehadiran bantuan penyambungan baru listrik bisa memberikan banyak manfaat untuk masyarakat dan Indonesia Maju," ungkap Nurike Ajrun.
 

Pewarta : Bernadus Tokan
Editor : Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Copyright © ANTARA 2024