Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat (Mabar) meluncurkan Forum Multi Pihak Sistem Pangan sebagai wadah kolaborasi untuk mempertemukan berbagai pihak serta bekerja sama untuk transformasi sistem pangan yang inklusif dan berkelanjutan di daerah itu.
 
"Kita bisa dorong penyediaan bahan pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan industri pariwisata, pasar di Labuan Bajo dan sekitarnya," kata Sekertaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat Fransiskus Sales Sodo di Labuan Bajo, Rabu, (16/10).
 
Ia menjelaskan selama ini banyak kebutuhan pangan di Labuan Bajo disuplai dari daerah luar, sehingga dengan ketersediaan pangan dapat memenuhi kebutuhan industri dan pasar di Labuan Bajo.
 
Lebih lanjut, forum yang terdiri dari unsur pemerintah daerah, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, praktisi dan pemuda ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal.
 
"Percepatan ini berarti ini hal yang mendesak, urgent dan penting dan di dalam perpres ini selain ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan juga bicara rencana strategis dan rencana aksi," katanya.
 
Menurut dia, isu ketahanan pangan merupakan isu yang penting dan mendesak bagi seluruh lapisan masyarakat karena ketahanan pangan mendukung keberlanjutan kehidupan masyarakat.
 
Sehingga, lanjut dia, isu ketahanan pangan dan pengan lokal harus menjadi perhatian seluruh pihak dengan mekanisme kerja kolaborasi.
 
Ia juga mengajak masyarakat di daerah itu untuk memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan untuk menanam pangan lokal demi kemandirian pangan keluarga dan pemenuhan gizi keluarga.
 
Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur Andriko Noto Susanto mengharapkan Forum Multi Pihak Sistem Pangan Manggarai Barat harapan menjadi wadah kolaboratif yang mempertemukan berbagai pihak seperti pemerintah, sektor swasta, akademisi, masyarakat sipil, komunitas lokal dan orang muda serta media untuk dapat merumuskan berbagai langkah teknis operasional untuk pengembangan sumber daya pangan lokal untuk menunjang kebutuhan pariwisata di daerah itu.
 
"Kalau selama ini pasokan kebutuhan pangan untuk kebutuhan pariwisata super premium Labuan Bajo sebagian besar masih didatangkan dari luar, maka dengan kehadiran multi stakeholder forum diharapkan ketergantungan kita pada komoditas dari luar semakin menurun," katanya saat memberikan sambutan dalam tayangan video.
 
Forum tersebut dapat menjadi pelopor untuk mengoptimalkan potensi-potensi komoditas sumber daya alam baik di bidang pertanian perkebunan peternakan serta perikanan dan kelautan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 
Ia juga menjelaskan Provinsi NTT memiliki berbagai jenis pangan lokal yang tidak hanya memiliki daya tahan yang baik terhadap perubahan iklim tetapi juga mengandung kandungan gizi yang tinggi.
 
Jenis pangan lokal seperti umbi-umbian, pisang, sorgum kacang-kacangan orang, porang dan lainnya perlu dilestarikan sebagai upaya meningkatkan kemandirian pangan rumah tangga maupun daerah maupun mendukung pariwisata Labuan Bajo.

Baca juga: Loka POM edukasi warga Mabar jadi konsumen cerdas

Baca juga: Pemkab Mabar ajak warga konsumsi pangan lokal
 
"Kekhasan dan pengelolaan pangan lokal yang beragam dapat menjadi daya tarik sendiri bagi para wisatawan yang berkunjung," katanya.

Pewarta : Gecio Viana
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024