Labuan Bajo (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Andriko Noto Susanto menekankan pentingnya melibatkan masyarakat Kabupaten Manggarai Barat dalam pengembangan pariwisata di destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Labuan Bajo.
"Paling penting adalah masyarakat Manggarai Barat dilibatkan di semua bagian agar tercipta kesejahteraan yang lebih cepat di penyerapan tenaga kerja, suplai bahan makanan termasuk sektor-sektor lain yang kita harapkan bisa berkontribusi dengan baik oleh pemerintah," katanya di Labuan Bajo, Senin, (21/10).
Ia menyampaikan hal tersebut dalam tatap muka bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Manggarai Barat di Labuan Bajo.
Andriko Noto Susanto juga menjelaskan Labuan Bajo telah menjadi wilayah destinasi wisata sangat premium dan bertaraf internasional sehingga Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat juga harus mempersiapkan dengan baik aspek infrastruktur, keamanan dan kenyamanan.
"Untuk menunjang pendapatan asli daerah (PAD)," katanya.
Penjabat Sementara Bupati Manggarai Barat Ondy Christian Siagian mengatakan destinasi wisata di Labuan Bajo selama ini dinilai menciptakan pergerakan ekonomi yang positif untuk setiap tahunnya.
"Yang jelas adalah sektor pariwisata dapat dan sudah jelas menciptakan permintaan barang dan jasa yang cukup dinamis di Labuan Bajo dan bahkan sekarang sudah berkembang destinasi wisata di desa-desa yang terus bergerak," katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparekrafbud) Kabupaten Manggarai Barat Stefanus Jemsifori mengatakan jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo yang dihimpun bersama Balai Taman Nasional Komodo (TNK) pada Januari-September 2024 sebanyak 314.676 wisatawan.
"Total wisatawan mancanegara sebanyak 192.572 orang dan wisatawan nusantara sebanyak 122.104 orang," katanya.
Ia menjelaskan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat mengelola sejumlah destinasi wisata yang berada di luar kawasan TNK seperti Pulau Kelor, Manjarite, Pulau Bidadari, Pulau Sebayur dan perairan Rangko.
Baca juga: Komunitas Bisindo satukan keberagaman dalam pengembangan pariwisata
Baca juga: Kemenparekraf apresiasi BPOLBF gelar kegiatan aktivasi di Parapuar
Baca juga: Komunitas Bisindo satukan keberagaman dalam pengembangan pariwisata
Baca juga: Kemenparekraf apresiasi BPOLBF gelar kegiatan aktivasi di Parapuar
Terdapat juga wisata alam yang dikelola pemerintah daerah seperti wisata mangrove di Rangko Desa Tanjung Boleng, agrowisata Ngalor Kalo, Air Terjun Cunca Wulang, Daya Tarik Wisata (DTW) Bukit Porong, Gua Batu Cermin, Gua Rangko dan sejumlah destinasi wisata alam di Desa Wisata Wae Lolos.