Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana longsor dan banjir pada musim hujan di daerah itu.
"Musim hujan kali ini terlambat, sudah November harusnya sekarang sudah puncaknya musim hujan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Manggarai Stefanus Tawar dihubungi dari Labuan Bajo, Senin, (4/11).
Ia menambahkan dalam beberapa waktu terakhir terdapat dampak hujan, seperti tanah longsor, namun dalam skala kecil.
"Untuk sementara dampak hujan yang signifikan belum ada, kalau yang kecil ada seperti jalan desa dari beton di Kecamatan Cibal yang longsor," ujarnya.
Ia menjelaskan tanah longsor berpotensi i wilayah itu karena topografi wilayah yang berbukit serta pemukiman warga yang berada di lereng.
"Potensi longsor itu yang paling rentan di Kecamatan Cibal, Cibal Barat, Wae Ri'i, Ruteng, Langke Rembong, dan Lelak, ini yang selama banyak laporan bencana longsor, kalau banjir yang rentan di Reo," katanya.
Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan wilayah Kabupaten Manggarai telah memasuki musim hujan.
Baca juga: Sebuah rumah di Manggarai terbakar diduga akibat arus pendek
Baca juga: Pj. Gubernur : Pangan lokal di Manggarai bisa digunakan atasi stunting
Baca juga: Sebuah rumah di Manggarai terbakar diduga akibat arus pendek
Baca juga: Pj. Gubernur : Pangan lokal di Manggarai bisa digunakan atasi stunting
Berdasarkan prakiraan cuaca tiga harian pada 4-6 Oktober 2024 wilayah Manggarai diprakirakan akan mengalami hujan ringan hingga sedang, disertai petir pada siang hingga sore hari dan kecepatan angin diprakirakan 2-35 km/jam.