Kupang (Antara NTT) - Esthon Lyloh Foenay akhirnya menggandeng Herman Yosef Loli Wutun untuk maju ke Pemilihan Kepala Daerah Nusa Tenggara Timur 2013 yang prosesnya akan dimulai 15 Oktober 2012.

"Keputusan ini diambil setelah dalam rapat kerja daerah partai Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Indonesia Raya (DPD Gerindra) NTT memutuskan untuk mengajukan calon gubernur sendiri dan tidak lagi bergandengan dengan Frans Lebu Raya sebagai wakil gubernur," kata Esthon Foenay di Kupang, Jumat.

Ia mengatakan keputusan untuk memilih Herman Loli Wutun sebagai calon wakil gubernur NTT itu dilakukan setelah beberapa kali melakukan pendekatan dengan sejumlah calon dari daerah wilayah kepulauan Flores dan Lembata.

"Pilihan saya harus jatuh ke kader dari Flores dan Lembata sebagai bentuk akomodasi dan keterwakilan warga dari Kepulauan tersebut, namun tidak berarti mengabaikan kader lain dari daerah kepulauan lain di NTT," katanya.

Esthon yang saat ini menjabat sebagai wakil gubernur NTT bersama Frans Lebu Raya sebagai gubernur, mengatakan, memilih Herman Loli Wutun, tidak karena unsur keterwakilan saja, tetapi mantan anggota DPR/MPR itu memiliki kapasitas, kapabilitas dan kredibilitas yang tinggi untuk membangun daerah.

"Beliau itu kader dan politisi senior yang belakangan lebih berorientasi berkarier di bidang ekonomi dan koperasi yaitu sebagai Ketua Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) Indonesia, sehingga layak untuk mendampingi saya guna mengembangan potensi yang ada dan dimiliki masyarakat NTT saat ini sebagai daerah koperasi," katanya.

Esthon yang juga Ketua DPD Gerindra NTT itu mengatakan jika masyarakat pemilih di NTT mempercayai mereka memimpin daerah ini lima tahun ke depan, Herman Wutun dengan segudang pengalaman di bidang ekonomi dan koperasi itu, akan dipercayai untuk menggaet para investor asing dan dalam negeri untuk menanamkan modalnya di NTT.

Dengan demikian potensi yang ada seperti semangat berkoperasi masyarakat NTT tinggi, potensi sumber daya alam yang berlimpah bisa diolah dan dioptimalkan untuk menyejahterakan masyarakat di daerah ini.

"Pilihan terhadap Herman Loli Wutun itu juga telah direstui Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, sehingga sudah dianggap final dan mengikat dan tinggal dideklarasikan saja," katanya.

Untuk menuju ke deklarasi, mantan Ketua Bappeda NTT itu, mengatakan saat ini tengah melakukan pendekatan dengan sejumlah partai seperti DPW Partai Damai Sejahtera yang memiliki tiga kursi di parlemen dan partai non seat lainnya karena Gerindra hanya memiliki enam kursi di DPRD NTT.

"Tengah melakukan pendekatan dengan pimpinan Parpol koalisi, sehingga tiba waktunya akan diumumkan ke publik, sehingga diketahui masyarakat," katanya.

Herman Yosef Loli Wutun lahir di Desa Uruor, Lembata - Nusa Tenggara Timur, pada 8 Juli 1954, adalah seorang praktisi koperasi yang juga pernah aktif sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Utusan Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur 1999-2004, diusulkan melalui Partai Golkar.

Ayah empat anak dari seorang istri Petronela Peni Sanga, memulai karier dari bawah. Pernah menjadi Guru di SMPK, SMEA di Lembata dan Kupang, Dosen pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Nusa Cendana - Kupang.

Sebelum menjabat tokoh puncak/Ketua Umum Induk Koperasi Unit Desa (Induk KUD) menggantikan Nurdin Halid, pernah menjabat Direktur Utama Pusat Koperasi Unit Desa Nusa Tenggara Timur, Ketua Dewan Koperasi Indonesia Wilayah/DEKOPINWIL Propinsi Nusa Tenggara Timur yang dijabatnya sampai sekarang.

Diluar kesibukannya membangun kembali Induk KUD, ia aktif sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Pusat dan Pimpinan Harian Dewan Koperasi Indonesia /DEKOPIN.

Pada Pilkada Lembata 2011 lalu Herman maju sebagai calon bupati dari partai Golkar, namun kalah setelah bertarung dalam dua putaran pilkada di pulau Lembata ujung Flores itu.

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024