Kupang (ANTARA) - Sebanyak 67.100 surat suara di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan rusak akibat tumpahan tinta. 

"Ada kurang lebih 22 persen surat suara yang rusak dari total pemilih di TTS sebesar 305.000. Artinya bahwa ada sekitar 67.100 surat suara yang rusak," kata Ketua KPU NTT Thomas Dohu kepada wartawan di Kupang, Rabu (13/3).

Hal ini disampaikannya usai menjadi pembicara dalam kegiatan Sosialisasi Kerja Sama Pengembangan Pengawasan Partisipatif Dalam Rangka Persiapan Pelaksanaan Kampanye Rapat Umum dan Iklan Media Massa dan Cetak Elektronik pada Pemilu 2019 yang digelar oleh Bawaslu NTT.

Ia menjelaskan bahwa ribuan surat suara yang rusak itu sudah dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat untuk segera diganti dengan angka kerusakan yang diterima dari KPU TTS.

Thomas menambahkan bahwa ribuan surat suara yang rusak itu akibat tinta yang tumpah dan mengenai nama dari para calon anggota legislatif.

"Surat suara yang rusak itu adalah surat suara calon anggota DPR RI," tutur dia.

Proses pergantian dan pengiriman surat suara itu kata dia akan dilakukan secepatnya sehingga pelaksanaan Pemilu di daerah itu dapat berjalan dengan lancar.

Thomas juga menambahkan bahwa pihaknya akan memastikan bahwa semua kekurangan di seluruh kabupaten Kota di NTT akan segera terpenuhi.

Sementara itu terkait dengan empat kontainer surat suara yang sempat tertahan di Pelabuhan Tenau karena padamnya listrik pada beberapa hari lalu kata dia sudah dikirimkan semua.

Empat kabupaten yang menerima surat suara itu adalah KPU kabupaten yakni Timor Tengah Utara, Belu, Alor, Sumba Tengah, dan Malaka.

Baca juga: KPU TTU Kekurangan 64 Kotak Suara
Baca juga: KPU sudah bentuk Timsel calon komisioner KPU Ende

 

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024