Kupang (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Thomas Dohu mengatakan, kekurangan logistik berupa surat suara untuk Pemilu 2019 di daerah itu belum dipenuhi oleh KPU RI menjelang dua pekan pelaksanaan pesta demokrasi rakyat.
"Kami sudah mengusulkan kembali kekurangan-kekurangan logistik ke KPU RI pada 31 Maret, tetapi belum dipenuhi juga oleh KPU RI," kata Thomas Dohu kepada Antara di Kupang, Jumat (5/4).
NTT masih kekurangan empat jutaan surat suara serta beberapa elemen pemilu lainnya dalam menghadapi pelaksanaan pesta demokrasi rakyat pada 17 April 2019.
Jumlah ini terdiri dari 822.047 surat suara rusak saat dilakukan penyortiran dan sisanya lebih dari tiga juta adalah kekurangan saat dilakukan pengiriman oleh penyedia barang.
"Sampai hari ini, masih ada kekurangan logistik surat suara lebih dari empat juta. Kami sudah laporkan untuk segera dilakukan pergantian," tambah juru bicara KPU NTT Yosafat Koli.
Dia berharap, dalam proses pergantian ini dilakukan secara hati-hati dan teliti agar tidak ada lagi yang rusak dan logistik yang dikirim sesuai dengan kebutuhan.
"Jangan sampai, setelah dikirim dan dilakukan sortir masih ada yang kurang atau rusak dan membutuhkan pergantian lagi karena saktu sudah tinggal dua minggu," katanya.
Selain itu, dalam proses pengiriman ke satker masing-masing juga tidak boleh lagi menggunakan kapal laut karena akan memakan waktu lebih lama untuk sampai ke daerah.
"Dalam situasi darurat seperti saat ini, kami minta penyedia barang, untuk tidak lagi menggunakan transportasi serupa (kapal laut). Sebaiknya menggunakan pesawat udara saja," kata Thomas Dohu.
Baca juga: 367.678 surat suara untuk NTT rusak
Baca juga: 169.000 surat suara untuk Kabupaten Kupang rusak
"Kami sudah mengusulkan kembali kekurangan-kekurangan logistik ke KPU RI pada 31 Maret, tetapi belum dipenuhi juga oleh KPU RI," kata Thomas Dohu kepada Antara di Kupang, Jumat (5/4).
NTT masih kekurangan empat jutaan surat suara serta beberapa elemen pemilu lainnya dalam menghadapi pelaksanaan pesta demokrasi rakyat pada 17 April 2019.
Jumlah ini terdiri dari 822.047 surat suara rusak saat dilakukan penyortiran dan sisanya lebih dari tiga juta adalah kekurangan saat dilakukan pengiriman oleh penyedia barang.
"Sampai hari ini, masih ada kekurangan logistik surat suara lebih dari empat juta. Kami sudah laporkan untuk segera dilakukan pergantian," tambah juru bicara KPU NTT Yosafat Koli.
Dia berharap, dalam proses pergantian ini dilakukan secara hati-hati dan teliti agar tidak ada lagi yang rusak dan logistik yang dikirim sesuai dengan kebutuhan.
"Jangan sampai, setelah dikirim dan dilakukan sortir masih ada yang kurang atau rusak dan membutuhkan pergantian lagi karena saktu sudah tinggal dua minggu," katanya.
Selain itu, dalam proses pengiriman ke satker masing-masing juga tidak boleh lagi menggunakan kapal laut karena akan memakan waktu lebih lama untuk sampai ke daerah.
"Dalam situasi darurat seperti saat ini, kami minta penyedia barang, untuk tidak lagi menggunakan transportasi serupa (kapal laut). Sebaiknya menggunakan pesawat udara saja," kata Thomas Dohu.
Baca juga: 367.678 surat suara untuk NTT rusak
Baca juga: 169.000 surat suara untuk Kabupaten Kupang rusak