Kupang (ANTARA) - Pemeritah Nusa Tenggara Timur (NTT) berkomitmen akan menuntaskan pengerjaan jalan provinsi di Kabupaten Manggarai Timur yang berbatasan dengan Kabupaten Ngada di Pulau Flores.
"Untuk jalan berstatus jalan Provinsi di Manggarai Timur diselesaikan sebelum masa bhakti kami berakhir," janji Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi kepada wartawan di Kupang, Jumat (10/5).
Sebelumnya pada Kamis (9/5) Wagub NTT Josef Nae Soi melakukan peletakan batu pertama pembangunan jalan provinsi di Kabupaten Manggarai Timur, sebagai bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk membangun NTT.
Ia mengatakan bahwa masalah infrastrukrur jalan di NTT menjadi salah satu sektor prioritas dalam program pembangunan masa kepemimpinan pemerintah Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan Josef Nae Soi selama lima tahun ke depan.
Dia menjelaskan, bahwa pihaknya telah meminta persetujuan pemerintah pusat untuk mendapatkan pinjaman uang dalam rangka percepatan pembangunan di NTT.
"Dalam rangka percepatan pembangunan infrstruktur jalan di NTT, kami sedang berupaya mendapat pinjaman. Nilai pinjaman itu mencapai Rp3 triliun. Uang itu akan di pakai untuk bangun infrastruktur jalan di NTT," ujarnya.
Baca juga: Jalan menuju tapal batas negeri harus beraspal
Wagub NTT sempat menyampaikan soal ketentuan jumlah atau durasi waktu pengembalian pinjaman tidak melampaui masa jabatan 5 tahun, namun demi NTT, pihaknya akan berusaha maksimal demi percepatan pembangunan infrastruktur jalan di NTT.
"Memang ada ketentuan soal waktu pengembalian pinjaman tidak melebihi periode masa bhakti. Tetapi demi NTT, kami akan berusaha semaksimal mungkin agar NTT lepas dari ketertinggalan infrastruktur jalan," ungkapnya..
Panjang jalan berstatus jalan provinsi di NTT mencapai 2.650 kilometer. Yang dalam kondisi baik mencapai 1.689 kilometer, tidak baik atau rusak 960,92 kilometer.
Untuk di Manggarai Timur dengan titik star dari ruas jalan Bea Laing -Mukun sampai Mbazang perbatasan dengan Kabupaten Ngada, sepanjang 73 km. kondisi baik mencapai 16,8 km. Kondisi sedang 10,6 kilometer, kondisi rusak ringan 3,2 kilometer dan kondisi rusak berat 42,40 kilometer.
Baca juga: Tiap tahun NTT setor Rp500 miliar ke China
Baca juga: Tahun 2020, jalan lingkar Pulau Semau dibangun dengan dana pinjaman
"Untuk jalan berstatus jalan Provinsi di Manggarai Timur diselesaikan sebelum masa bhakti kami berakhir," janji Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi kepada wartawan di Kupang, Jumat (10/5).
Sebelumnya pada Kamis (9/5) Wagub NTT Josef Nae Soi melakukan peletakan batu pertama pembangunan jalan provinsi di Kabupaten Manggarai Timur, sebagai bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk membangun NTT.
Ia mengatakan bahwa masalah infrastrukrur jalan di NTT menjadi salah satu sektor prioritas dalam program pembangunan masa kepemimpinan pemerintah Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan Josef Nae Soi selama lima tahun ke depan.
Dia menjelaskan, bahwa pihaknya telah meminta persetujuan pemerintah pusat untuk mendapatkan pinjaman uang dalam rangka percepatan pembangunan di NTT.
"Dalam rangka percepatan pembangunan infrstruktur jalan di NTT, kami sedang berupaya mendapat pinjaman. Nilai pinjaman itu mencapai Rp3 triliun. Uang itu akan di pakai untuk bangun infrastruktur jalan di NTT," ujarnya.
Baca juga: Jalan menuju tapal batas negeri harus beraspal
Wagub NTT sempat menyampaikan soal ketentuan jumlah atau durasi waktu pengembalian pinjaman tidak melampaui masa jabatan 5 tahun, namun demi NTT, pihaknya akan berusaha maksimal demi percepatan pembangunan infrastruktur jalan di NTT.
"Memang ada ketentuan soal waktu pengembalian pinjaman tidak melebihi periode masa bhakti. Tetapi demi NTT, kami akan berusaha semaksimal mungkin agar NTT lepas dari ketertinggalan infrastruktur jalan," ungkapnya..
Panjang jalan berstatus jalan provinsi di NTT mencapai 2.650 kilometer. Yang dalam kondisi baik mencapai 1.689 kilometer, tidak baik atau rusak 960,92 kilometer.
Untuk di Manggarai Timur dengan titik star dari ruas jalan Bea Laing -Mukun sampai Mbazang perbatasan dengan Kabupaten Ngada, sepanjang 73 km. kondisi baik mencapai 16,8 km. Kondisi sedang 10,6 kilometer, kondisi rusak ringan 3,2 kilometer dan kondisi rusak berat 42,40 kilometer.
Baca juga: Tiap tahun NTT setor Rp500 miliar ke China
Baca juga: Tahun 2020, jalan lingkar Pulau Semau dibangun dengan dana pinjaman