Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menargetkan akan memperoleh dana pinjaman sebesar Rp3 triliun dari China untuk membiayai pembangunan infrastruktur jalan ruas provinsi yang rusak di daerah setempat.
"Rencana pinjaman untuk infrastruktur jalan provinsi senilai Rp3 triliun, namun besaran pinjaman ini masih didiskusikan secara teknis dengan pemerintah di Negeri Tirai Bambu itu," kata Kepala Biro Humas Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu di Kupang, Sabtu (11/5).
Ia mengatakan hal itu terkait rencana kerja sama Pemerintah Provinsi NTT dengan pihak investor dari China untuk membiayai pembangunan infrastruktur jalan provinsi di Nusa Tenggara Timur.
Menurut Marius, rencana pinjaman tersebut masih berproses berkaitan dengan besaran pinjaman maupun pola cicilan yang akan dilakukan.
"Ini baru pertemuan awal, masih ada pertemuan-pertemuan lanjutan untuk membahas lebih teknis, jadi sebenarnya masih berproses," katanya dan menjelaskan rencana skema pembiayaan dilakukan melalui pinjaman dan akan dicicil setiap tahun.
Mantan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT itu mengatakan, skema pinjaman ini merupakan inovasi baru pemerintah setempat untuk menyelesaikan persoalan ruas jalan provinsi yang kondisinya masih rusak parah hingga ratusan kilometer.
Baca juga: NTT berkomitmen selesaikan pembangunan jalan di Manggarai
Menurutnya, jika hanya mengandalkan pembiayaan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) provinsi maka tidak efektif dan membutuhkan waktu yang relatif lama.
"Karena kalau kita bangun sekitar 2 kilometer setiap tahun di setiap kabupaten/kota maka kita butuh ratusan tahun untuk menyelesaikannya, tapi dengan pola kerja sama ini tinggal dicicil dengan dukungan PAD kita," katanya.
Ia menambahkan, pemerintah provinsi menargetkan pembangunan ruas jalan provinsi akan tuntas pada tahun 2021 dan peluncurannya sudah dimulai dilakukan beberapa waktu lalu.
"Bapak Wakil Gubernur (Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, red) sudah meluncurkan pembangunan jalan provinsi tersebut di Manggarai Timur, selanjutnya akan dilakukan di Lelogama, Kabupaten Kupang," katanya.
Baca juga: Masyarakat Penkase demo minta pembangunan akses jalan
Baca juga: NTT fokuskan pembangunan jalan pada empat kabupaten
"Rencana pinjaman untuk infrastruktur jalan provinsi senilai Rp3 triliun, namun besaran pinjaman ini masih didiskusikan secara teknis dengan pemerintah di Negeri Tirai Bambu itu," kata Kepala Biro Humas Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu di Kupang, Sabtu (11/5).
Ia mengatakan hal itu terkait rencana kerja sama Pemerintah Provinsi NTT dengan pihak investor dari China untuk membiayai pembangunan infrastruktur jalan provinsi di Nusa Tenggara Timur.
Menurut Marius, rencana pinjaman tersebut masih berproses berkaitan dengan besaran pinjaman maupun pola cicilan yang akan dilakukan.
"Ini baru pertemuan awal, masih ada pertemuan-pertemuan lanjutan untuk membahas lebih teknis, jadi sebenarnya masih berproses," katanya dan menjelaskan rencana skema pembiayaan dilakukan melalui pinjaman dan akan dicicil setiap tahun.
Mantan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT itu mengatakan, skema pinjaman ini merupakan inovasi baru pemerintah setempat untuk menyelesaikan persoalan ruas jalan provinsi yang kondisinya masih rusak parah hingga ratusan kilometer.
Baca juga: NTT berkomitmen selesaikan pembangunan jalan di Manggarai
Menurutnya, jika hanya mengandalkan pembiayaan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) provinsi maka tidak efektif dan membutuhkan waktu yang relatif lama.
"Karena kalau kita bangun sekitar 2 kilometer setiap tahun di setiap kabupaten/kota maka kita butuh ratusan tahun untuk menyelesaikannya, tapi dengan pola kerja sama ini tinggal dicicil dengan dukungan PAD kita," katanya.
Ia menambahkan, pemerintah provinsi menargetkan pembangunan ruas jalan provinsi akan tuntas pada tahun 2021 dan peluncurannya sudah dimulai dilakukan beberapa waktu lalu.
"Bapak Wakil Gubernur (Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, red) sudah meluncurkan pembangunan jalan provinsi tersebut di Manggarai Timur, selanjutnya akan dilakukan di Lelogama, Kabupaten Kupang," katanya.
Baca juga: Masyarakat Penkase demo minta pembangunan akses jalan
Baca juga: NTT fokuskan pembangunan jalan pada empat kabupaten