Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sinun Petrus Manuk, menyatakan sedang menyiapkan badan usaha milik desa (BUMDes) untuk mengelola objek wisata Pantai Liman di Pulau Semau, Kabupaten Kupang.
"Objek wisata Pantai Liman akan dikelola BUMDes setempat, dan saat ini kami sedang persiapkan, baik dari sisi sumber daya manusia maupun kelembagaannya," katanya kepada Antara di Kupang, Jumat (17/5).
Petrus Manuk mengatakan, pengelolaan objek wisata Pantai Liman akan dilakukan berbasis desa dengan konsep pengelolaan BUMDes tourism estate.
Pemerintah provinsi mengalokasikan anggaran sekitar Rp2 miliar untuk mulai menata Pantai Liman yang menyimpan keindahan alam pantai berpasir putih yang luas, laut yang jernih, serta perbukitan yang menawan.
"Alokasi ini untuk mendukung pembangunan rumah inap, lopo-lopo, dan fasilitas pendukung lainnya yang selanjutnya dikelola melalui BUMDes," katanya dan menambahkan pihaknya akan memperkuat BUMDes yang mengelola objek wisata tersebut agar bisa mendatangkan keuntungan.
Ia mencontohkan objek wisata Lapale Hills di Kabupaten Sumba Barat, Pulau Sumba, yang sudah dikelola BUMDes dengan penghasilan rata-rata setiap bulan mencapai Rp40 juta. "Yang kita inginkan itu BUMDes dikelola dengan prinsip bisnis agar bisa memberikan keuntungan untuk kemajuan pembangunan di desa," katanya.
Ia menargetkan hingga akhir 2019 akan menghasilkan delapan BUMDes di provinsi setempat yang khusus untuk mengelola pariwisata, salah satunya di Pantai Liman.
Sementara BUMDes lainnya menyebar di sejumlah kabupaten di antaranya, Alor, Sumba Barat, Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Lembata, dan Ende, dan Rote Ndao.
Baca juga: Pantai Liman di Pulau Semau mulai ditata
Baca juga: Wisata pantai Liman butuh dana Rp2 miliar
"Objek wisata Pantai Liman akan dikelola BUMDes setempat, dan saat ini kami sedang persiapkan, baik dari sisi sumber daya manusia maupun kelembagaannya," katanya kepada Antara di Kupang, Jumat (17/5).
Petrus Manuk mengatakan, pengelolaan objek wisata Pantai Liman akan dilakukan berbasis desa dengan konsep pengelolaan BUMDes tourism estate.
Pemerintah provinsi mengalokasikan anggaran sekitar Rp2 miliar untuk mulai menata Pantai Liman yang menyimpan keindahan alam pantai berpasir putih yang luas, laut yang jernih, serta perbukitan yang menawan.
"Alokasi ini untuk mendukung pembangunan rumah inap, lopo-lopo, dan fasilitas pendukung lainnya yang selanjutnya dikelola melalui BUMDes," katanya dan menambahkan pihaknya akan memperkuat BUMDes yang mengelola objek wisata tersebut agar bisa mendatangkan keuntungan.
Ia mencontohkan objek wisata Lapale Hills di Kabupaten Sumba Barat, Pulau Sumba, yang sudah dikelola BUMDes dengan penghasilan rata-rata setiap bulan mencapai Rp40 juta. "Yang kita inginkan itu BUMDes dikelola dengan prinsip bisnis agar bisa memberikan keuntungan untuk kemajuan pembangunan di desa," katanya.
Ia menargetkan hingga akhir 2019 akan menghasilkan delapan BUMDes di provinsi setempat yang khusus untuk mengelola pariwisata, salah satunya di Pantai Liman.
Sementara BUMDes lainnya menyebar di sejumlah kabupaten di antaranya, Alor, Sumba Barat, Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Lembata, dan Ende, dan Rote Ndao.
Baca juga: Pantai Liman di Pulau Semau mulai ditata
Baca juga: Wisata pantai Liman butuh dana Rp2 miliar